GELORA.CO - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyinggung kasus percekcokan Arteria Dahlan dan wanita yang ngaku anak jenderal bintang tiga di Mabes Polri. Hal itu disampaikan usai melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Mabes Polri, pada Selasa siang 23 November 2021.
Dalam pertemuan sebelum konferensi pers di hadapan wartawan, keduanya membahas banyak hal. Di antaranya meminta masukan Polri perihal evaluasi yang perlu diketahui tubuh TNI. Ini katanya penting bagi Andika agar dalam memulai tugas, dirinya bisa langsung melakukan perbaikan-perbaikan, khususnya dalam menjalin hubungan tugas kedua institusi.
“Rencana kita banyak, yang pasti akan terus melakukan tugas-tugas yang menjadi fokus pemerintah. Salah satunya adalah membantu percepatan vaksinasi, dan fokus kami berdua sesuai instruksi presiden yakni mengejar provinsi-provinsi yang memang vaksinasinya belum sampai 50 persen,” kata dia kepada wartawan di Mabes Polri.
Panglima TNI singgung kasus Arteria
Pada kesempatan itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lantas menyinggung kasus Arteria usai diberondong pertanyaan wartawan terkait kasus tersebut.
Menurut dia, sejak tadi malam pihaknya sudah ikut menelusuri pihak-pihak yang ada di video viral tersebut. Di mana, Komandan Pusat Polisi Militer, kata Andika, langsung turun tangan melakukan penelusuran.
“Tadi malam sudah ada yang tanya. Saya sudah jawab, kita akan menelusuri pihak-pihak yang ada di video itu. Dan Komandan Pusat Polisi Milter langsung mulai tadi malam melakukan penelusuran. Dan tadi pagi juga sudah langsung berkoordinasi dengan Polres Bandara,” kata dia lagi.
Menurut Andika, TNI tentu akan siap menerima laporan apapun dari kedua belah pihak seandainya ada tekanan dan ada keluhan soal proses hukum. Akan tetapi kewenangan TNI, katanya, tetap hanya akan berkutat pada anggota militer.
“Kalau bukan anggota militer tentu masuk proses prosedur hukum umum. Kami ingin dengar langsung pemeriksaan Polres, karena kalau enggak salah baru akan dijadwalkan besok. Bukan karena lama dari pihak Polres, namun karena kesibukan dan kesediaan masing-masing pelapor,” kata Andika lagi.
Namun yang pasti, Panglima TNI mengaku akan menindaklanjuti jika dalam penyidikan ditemukan kalau anggotanya bersalah. Sejauh ini, beliau tidak bisa bicara soal sanksi, karena interogasi dan pemeriksaan para pelapor baru akan dilakukan besok.
Akan tetapi, Panglima TNI mengaku siap memberi sanksi tegas jika ditemukan adanya kesalahan termasuk jenderal yang dikaitkan dalam video.
“Harus ditindak lanjuti. Namun seusai dengan seberapa jauh tindakan-tindakan yang dilakukan oleh anggota. Belum tentu disanksi, dilihat dulu apa keterlibatan anggota ini. Kalau keluarganya, ini kan masuk warga masyarakat. Itu proses hukumnya masuk proses umum.”
“Kami akan hukum anggota TNI sesuai tindakannya (jika terbukti salah),” kata Panglima TNI soal kasus Arteria. [hops]