GELORA.CO - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Andy Wijaya menyentil tokoh publik yang gemar pencitraan, terutama Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Andy mengungkapkan, politikus yang melakukan pencitraan tersebut biasanya bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas.
Dia kemudian menyindir soal kegitan Puan yang menanam padi di sawah.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini foto Puan Maharani menanam padi di sawah menjadi viral.
Tindakan Puan ini menuai cibiran. Sebab, petani di Indonesia pada umumnya tidak akan bercocok tanam padi saat hujan tiba.
Berbanding terbalik dengan Prabowo, kata Andi, sosok Ketua Umum Partai Gerindra tersebut justru tak bisa diatur untuk kegiatan seperti ‘pencitraan’.
Bahkan pihaknya juga memastikan bahwa Prabowo merupakan orang yang sejak kecil hidup sederhana sehingga tak perlu melakukan kegiatan pencitraan.
“Kecilnya (Prabowo) dari dulu tidak begitu, sekarang mau dibikin begitu (tidak bisa), Pak Prabowo biasa makan di rumah, makan di Warteg, kan jadi lucu,” kata Andy, mengutip jaringan Hops.id (Suara) pada Senin, 22 November 2021.
“Pak Prabowo genuine. Tukang foto aja mau atur-atur, tidak mau Pak Prabowo disuruh miring begini pundaknya kurang ke kiri, saya pernah saksiin sendiri. Kalau yang lain mungkin, sampai nanam padi di sawah, atau panen kopi di mana gitu. Pak Prabowo tidak bisa,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Andi juga memastikan bahwa pria yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) ini merupakan tipe pemimpin yang sulit diatur untuk pencitraan guna mengerek elektabilitas.
Andy bilang kalau Prabowo sebenarnya sulit percaya dengan hasil survei. Sebab, fenomena lembaga survei tidak semuanya hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, bahkan justru terkesan abal-abal. [hops]