Sindir Pendukung Jokowi, Rocky: Selalu Ada Cara untuk Memuliakan Orang yang Gagal dalam Segala Hal

Sindir Pendukung Jokowi, Rocky: Selalu Ada Cara untuk Memuliakan Orang yang Gagal dalam Segala Hal

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Pengamat politik, Rocky Gerung memberikan sindiran halus kepada orang-orang yang masih mencoba mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, aneh apabila ada orang yang masih mendukung dan memuliakan Presiden Jokowi.

Terlebih, Rocky Gerung menyebut Jokowi sudah termasuk ke dalam kategori seorang presiden yang gagal dalam memimpin suatu negara.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rocky Gerung dalam dialog "Etika dan Kebijakan Publik" LSM Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) di Batam pada Kamis (11/11/2021).

“Ada orang yang selalu cari cara untuk memuliakan orang yang gagal segala hal,” kata Rocky Gerung.

“Saya membaca surat Profesor Buya Syafii Maarif beberapa waktu lalu yang memuji Jokowi dengan mengatakan kesalahan bangsa ini bukan di Joko Widodo tetapi orang sekitarnya," sambungnya.

Rocky juga mengkritisi ucapan Syafii Maarif yang mengatakan bahwa Jokowi secara internasional sudah berhasil.

Keberhasilan itu diukur dari terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada tahun 2022 mendatang.

Mantan Dosen di Universitas Indonesia (UI) itu menuturkan bahwa Indonesia bukan dipilih, melainkan memang sudah gilirannya saja.

"Presidensi G20 itu adalah arisan, kebetulan saja sekarang Indonesia mendapat giliran memimpin, bukan dipilih," ungkap Rocky.

Selain itu, Rocky juga menyebut Jokowi tidak mempunyai konsep kepemimpinan yang jelas.

Maka dari itu, Rocky Geurng menyebut Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang gagal total dalam segala bidang.

Menurut rocky, konsep yang tidak jelas sempat dipertunjukkan Jokowi saat menghadiri Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau dikenal COP 26 di Glasgow di Inggris beberapa waktu lalu.

"20 menit sebelum Presiden Jokowi pidato, seluruh menteri Eropa sudah dapat breafing dari Greenpeace tentang data deforestasi Indonesia, jadi ketika presiden pidato orang bilang bohong-bohong," ucap Rocky.

Sebelumnya Rocky Gerung juga menganggap bahwa di tanggal 10 November kemarin seharusnya tidak semua daerah memasang bendera merah-putih secara penuh.

Rocky Gerung menyebut bahwa harus ada bendera merah-putih yang dipasang setengah tiang.

Hal itu disebutnya karena pahlawan yang dulu sudah berjuang mati-matian buat negara ini justru sekarang banyak yang merusaknya.

Hal tersebut diutarakan langsung oleh Rocky Gerung dalam sebuah konten yang diunggah di kanal YouTube pribadinya pada Kamis (11/11/2021).

“Ya kita pasang bendera penuh, tapi kemudian harus ada yang diturunkan setengah tiang karena pahlawan itu tewas juga dua kali,” ujar Rocky Gerung.

“Dia tewas karena memperjuangkan kemerdekaan, sekarang mereka tewas karena menyaksikan kedunguan. Jadi arwahnya dua kali berkurban, itu parodinya,” tambahnya.

Selain itu, Rocky Gerung juga menilai bahwa sebenarnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri yang sudah mengundang kerusakan di dalam BUMN dan para pejabatnya.

Bahkan disebutnya Jokowi hanya bisa diam dan membiarkan agar kerusakan tersebut bisa terus berlanjut.

“Bahwa BUMN rusak, pejabat rusak itu dan mereka yang mengelilingi Pak Jokowi, lah Jokowi sendiri yang mengundang kerusakan itu dan membiarkan kerusakan itu berlanjut kan,” pungkasnya. [poskota]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita