GELORA.CO - Aktivis Antikorupsi, Yudi Purnomo Harahap menanggapi pernyataan dari Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah yang mengatakan bahwa Senayan merupakan tempat DPR untuk berantem.
Dalam hal ini, Yudi Purnomo Harahap menyindir Fahri Hamzah dengan mengatakan bahwa, ketika dahulu Fahri Hamzah masih di DPR, pada saat merevisi undang-undang KPK, DPR saat itu terlihat kompak.
Hal tersebut disampaikan Yudi Purnomo Harahap melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @yudiharahap46 pada Selasa, 9 November 2021.
“Jaman Fahri Hamzah masih di DPR, waktu revisi UU KPK malah kompak, jleb ha ha,” ujar Yudi Purnomo, seperti dikutip terkini.id dari cuitan akun Twitter @yudiharahap46 pada Selasa, 9 November 2021.
Untuk diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut memang mengatakan, bahwa Senayan merupakan tempat orang yang digaji rakyat untuk begelut. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa Senayan bukan tempat untuk meminta maaf.
Hal tersebut disampaikan Fahri Hamzah melalu akun Twitter pribadinya pada Senin, 8 November 2021.
“Senayan itu tempat orang yang digaji rakyat untuk berantem. Bukan minta maaf.! #OposisiPenakut,” kata Fahri Hamzah.
Dalam hal ini, Fahri Hamzah menanggapi komentar dari Aktivis Antikorupsi tersebut dengan mengatakan, bahwa perjuangan dalam memperbaiki KPK sangat panjang setelah di rusak oleh oknum-oknum.
“Perjuangan memperbaiki @KPK_RI itu panjang mas setelah dirusak oleh oknum-oknum #MintaMaafBuPuan,” ujar Fahri Hamzah.
Lebih lanjut, Yudi Purnomo juga menanggapi tanggapan Fahri Hamzah dengan mengatakan, bahwa oknum yang dimaksud Fahri Hamzah hanya ada di batinnya.
Selanjutnya, Aktivis Antikorupsi tersebut menyarankan kepada Fahri Hamzah agar sesekali berfikir positif untuk Indonesia.
“Ha ha oknum hanya ada dibatinmu saja bang, karena kepentingan pribadimu, itulah sebabnya sesekali berpikir positif untuk Indonesia, ho ho,” pungkas Yudi Purnomo. [terkini]