GELORA.CO - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulawarman (Unmul) memposting seruan aksi terkait kedatangan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin ke Samarinda. Postingan tersebut jadi sorotan karena dinilai mengandung pencemaran nama baik Ma'ruf.
Postingan seruan aksi dari BEM Unmul tersebut diposting pada Selasa (2/11) lalu. Pada hari tersebut, Ma'ruf juga dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Samarinda.
BEM Unmul memposting seruan aksi tersebut melalui akun Instagram @bemkmunmul.
Dalam postingan tersebut, terdapat foto Ma'ruf Amin. Dan pada bagian bawahnya terdapat kalimat "Kaltim Berduka Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda".
Rektor Unmul Prof Dr H Masjaya memberi tanggapan terkait postingan BEM Unmul tersebut. Respons itu disampaikan lewat situs resmi Unmul.
Pihak Unmul sendiri menilai substansi postingan tersebut dengan sebutan 'merendahkan kewibawaan dan martabat' Ma'ruf. Pihak Unmul tidak sependapat dengan postingan tersebut.
"Sejak awal adanya unggahan tersebut tidak sependapat dan mengecam keras substansi dari unggahan tersebut," kata Masjaya seperti dilihat detikcom, Rabu (10/11/2021).
Ada 6 poin respons dari Rektor Unmul terkait postingan BEM Unmul. Berikut isinya:
Press Release Universitas Mulawarman terkait dengan Unggahan pada Instagram @bemkmunmul
Menyikapi unggahan pada media sosial Instagram dengan akun @bemkmunmul pada hari Selasa tanggal 2 November 2021 terkait seruan aksi Kaltim Berduka yang substansinya mengarah pada merendahkan kewibawaan dan martabat Wakil Presiden Republik Indonesia (Bapak KH Ma'ruf Amin), maka berdasarkan hasil rapat pimpinan, Universitas Mulawarman menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Sejak awal adanya unggahan tersebut tidak sependapat dan mengecam keras substansi dari unggahan tersebut.
2. Unggahan tersebut bukan merupakan pendapat resmi yang merepresentiasikan Universitas Mulawarman secara kelembagaan.
3. Menyesalkan unggahan tersebut dan meminta maaf kepada Wakil Presiden Republik Indonesia (Bapak KH Ma'ruf Amin) dan masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat unggahan tersebut.
4. Menginstruksikan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman (BEMKM Unmul) untuk menghapus unggahan tersebut.
5. Menginstruksikan BEMKM Unmul untuk meminta maaf kepada Wakil Presiden Republik Indonesia (Bapak KH Ma'ruf Amin), masyarakat dan Universitas Mulawarman atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan unggahan tersebut.
6. Segera melakukan tindakan internal untuk mengambil langkah-langkah tegas kepada BEMKM Unmul.
Samrinda, 4 November 2021
Rektor
Prof Dr H Masjaya, MSi
Presiden BEM Unmul Dipanggil Polisi
Presiden BEM Unmul, Abdul Muhmammad Rachim, dipanggil penyidik Polresta Samarinda. Rachim dipanggil terkait postingan Instagram BEM Unmul.
Postingan tersebut dianggap mengandung dugaan pencemaran nama baik. Postingan itu lalu dilaporkan ke Polresta Samarinda.
Polisi menyelidiki kasus tersebut. Polisi mengirim surat panggilan klarifikasi kepada Presiden BEM Unmul pada Senin (8/11) kemarin.
Kabar tersebut dibenarkan Polresta Samarinda.
"Ya betul (dipanggil untuk klarifikasi)," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharmasena, saat dimintai konfirmasi, Rabu (10/11).
Berikut isi keterangan (caption) postingan BEM Unmul:
[SERUAN AKSI : SIKAPI RI 2 KE SAMARINDA]
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
2 tahun kepemimpinan Jokowi - Ma'ruf Amin kebijakan yang telah dikekuarkan tidak mampu memberikan rasa aman dan rasa nyaman kepada rakyat di Indonesia. Seperti Revisi UU Minerba yang memusatkan seluruh perizinan mengenai pertambangan ekstraktif di Indonesia yang cukup meresahkan para kaum yang termarginalkan akibat regulasi yang telah dibentuk ini.
Selain itu pengesahan undang undang cipta kerja yang kami nilai bermasalah karena banyak yang menggerus hak asasi manusia serta perumusan undang -undang yang kami nilai sangat buruk.
Kinerja Jokowi Ma'ruf semakin mati karena tak mampu menguatkan pemberantasan korupsi. Ditambah hutang NKRI semakin melambung tinggi. Kinerja semakin merosot dan capaian semakin bobrok menjadi keresahan mahasiswa Kalimantan Timur. Indonesia semakin sulit dengan pembatasan ruang akademik bagi rakyat. Kebijakan carut marut dan cenderung menguntungkan oligarki. Karenanya kami hadir untuk Mempertegas kembali fungsi Presiden dan Wakil Presiden NKRI.
Terus bergerak dan tolak setiap bentuk ketidakadilan
TTD,
Aliansi BEM Samarinda
Salam,
Kementerian Sosial Politik
BEM KM UNMUL 2021
Kabinet Aksa Juang
"Percaya Bisa"
[detik]