GELORA.CO - Warga memprotes kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah, yang menutup kompleks alun-alun dengan portal. Warga pun membongkar paksa portal atau patok penutup jalan.
Video aksi warga itu sempat viral di media sosial. Selain itu, perwakilan warga sekitar Alun-alun Kota Tegal yang membongkar patok mengadu ke DPRD setempat, Selasa (30/11).
Sejumlah warga itu merupakan penduduk RT 02 RW 03 Kelurahan Mangkukusuman, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal. Mereka adalah yang terdampak langsung atas penutupan akses jalan masuk Alun-alun Kota Tegal.
Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Mangkukusuman, Kodar Solih (43), mengatakan warganya sangat keberatan dengan penutupan akses jalan ke Alun-alun Kota Tegal. Penutupan jalan sangat membatasi aktivitas warga tersebut. Mereka pun secara spontan membongkar patok yang sudah terpasang.
"Kita memaklumi saat Kota Tegal di posisi PPKM berada di level 3 jalan ditutup untuk menekan COVID-19. Nah saat ini sudah level 1 bukan hanya jalan yang ditutup, malah trotoar yang buat jalan kaki dipatok. Makanya warga kami spontan membongkar patok itu," kata Kodar, Selasa (30/11/2021).
Salah satu warga terdampak, pemilik toko bernama Atika (39) mengaku kesal atas pematokan trotoar yang dilakukan oleh Pemkot Tegal. Atika mengatakan, Sabtu (27/11) sekira pukul 13.30 WIB trotoar kanan kiri jalan dipasang patok pakai besi.
"Trotoar tersebut satu-satunya akses untuk keluar masuk, karena jalan semua akses ke alun-alun sudah ditutup, malah trotoar dipatok," ujar Atika.
Terkait penutupan jalan, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Tegal Abdul Kadir mengatakan kawasan sekitar alun-alun dan sepanjang Jalan Pancasila menjadi kawasan wisata.
"Sehingga yang masuk ke kawasan tersebut hanya untuk pejalan kaki," kata Abdul Kadir saat dikonfirmasi.
Untuk warga atau penghuni yang hendak keluar masuk, lanjutnya, bisa minta ke petugas untuk dibukakan pintu.(detik)