GELORA.CO - Tokoh Papua, Christ Wamea berikan tanggapan terkait tujuan Prabowo Subianto kembali calonkan dirinya sebagai presiden di 2024 mendatang.
Christ Wamea beberkan hal itu di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi, pada Selasa (2/11/2021).
Secara tegas, Christ Wamea menyebut jika Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) takut pada China.
"Jadi Menhan saja takut sama China mau berangan2 mau selamatkan aset bangsa," tulis Christ, dikutip Poskota.co.id.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani beberkan alasan mengapa Prabowo kembali mencalonkan diri sebagai Presiden 2024.
Menurutnya tujuan Prabowo adalah demi menyelamatkan aset bangsa dan negara Indonesia di masa depan.
Hal yang kini jadi sorotan adalah sejumlah perusahaan milik BUMN yang dikabarkan terancam bangkrut, salah satunya Garuda Indonesia.
Hal tersebut lah yang sangat dikhawatirkan oleh Prabowo, dan ia berharap ketika ia memimpin kelak maka akan mempertahankan aset-aset tersebut.
Prabowo Subianto juge menekankan kepada para kadernya untuk berjuang dalam menyelamatkan eksistensi Garuda Indonesia.
Perlu diketahui, Gerindra akan kembali mengusung Prabowo Subianto menjadi capres. Petinggi Gerindra dan para kadernya menginginkan Prabowo diusung pada Pilpres 2024.
"Prabowo diusung kembali menjadi capres memang masuk akal. Sebab, elektabilitas Prabowo masih tinggi. Prabowo dalam berbagai survei kerap memperoleh elektabilitas tertinggi dibandingkan tokoh lainnya," kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Selasa (12/10/2021).
Partai Gerindra juga memiliki suara terbesar kedua pada Pileg 2019. Karena itu, Gerindra sebagai partai politik terbesar kedua tentu sangat layak mengusung Prabowo untuk bertarung pada Pilpres 2024.
Masalahnya, lanjut Jamil, meskipun elektabilitas Prabowo masih tetap tinggi, namun ada kecenderungan terus menurun. Hal ini tentu bukan pertanda baik bagi Prabowo untuk dicalonkan menjadi capres pada Pilpres 2024.
"Selain itu, akar rumput yang pada Pilpres 2014 dan 2019 begitu militan mendulung Prabowo, tampaknya sudah banyak yang meninggalkannya. Para pendukung militannya ini sangat kecewa dengan masuknya Prabowo ke kabinet Jokowi," ucapnya.
Jamil menilai, para emak-emak yang dengan tulus mendukung Prabowo, kini tampaknya sudah patah arang. Mereka sudah tidak lagi menghendaki Prabowo. Padahal jumlah mereka ini sangat besar.
Karena itu, ucapnya, menurunnya elektabilitas Prabowo diperkirakan berasal dari relawan akar rumput tersebut. Hal ini tentu akan mempengaruhi peluang Prabowo memenangkan Pilpres 2024.
"Karena itu, meskipun Prabowo kemungkinan berhasil diusung pada Pilpres 2024, namun peluang menang tampaknya kecil. Prabowo telah kehilangan orang-orang militan yang selama ini iklas menjadi relawannya. Kader Gerindra tampaknya tak cukup militan untuk mengantarkan Prabowo menjadi presiden," tutupnya. [poskota]