PKS Kritik Panggilan Polisi ke BEM Unmul soal Ma'ruf Amin 'Patung Istana'

PKS Kritik Panggilan Polisi ke BEM Unmul soal Ma'ruf Amin 'Patung Istana'

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Presiden BEM Universitas Mulawarman (Unmul) Abdul Muhmammad Rachim sempat dipanggil polisi untuk mengklarifikasi seruan aksi soal Wapres Ma'ruf Amin patung 'Istana'. 

PKS menilai seruan aksi soal Maruf patung Istana tidak perlu sampai ditangani polisi.

"Jangan cepat-cepat memberi penilaian pada mahasiswa, apalagi aparat melakukan pemanggilan," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Rabu (10/11/2021).

Panggilan polisi untuk Presiden BEM Unmul tersebut dilakukan pada 2 November, beberapa hari lalu. Mardani meminta semua pihak berpikiran jernih dalam merespons kritik BEM Unmul.

"Semua mesti lapang dada," imbau Mardani.

Namun demikian, Mardani juga mengingatkan mahasiswa. Anggota DPR RI itu mengingatkan harus unsur edukasi dalam setip demo mahasiswa.


"Sampaikan dengan bijak bahwa demo itu hak, tapi mesti ada unsur edukasi dalam demo," ucap Mardani.

Sebelumnya, Gerindra menilai seruan aksi soal Ma'ruf Amin patung Istana agak kelewatan. Sementara NasDem menganggap seruan aksi BEM Unmul sebagai bentuk satire.

Seruan aksi dimaksud di-posting pada Selasa (2/11) lalu. Pada hari yang sama, Ma'ruf juga dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Samarinda.

BEM Unmul memposting seruan aksi tersebut melalui akun Instagram @bemkmunmul. Dalam posting-annya, terdapat foto Ma'ruf Amin, dan pada bagian bawahnya terdapat kalimat 'Kaltim Berduka Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda'.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita