Permintaan Maaf PKS Dinilai Jurus Politik Jebak Puan-PDIP

Permintaan Maaf PKS Dinilai Jurus Politik Jebak Puan-PDIP

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai ada maksud di balik permintaan maaf PKS usai terlibat cek-cok dengan PDIP gegara interupsi anggota DPR F-PKS Fahmi Alaydroes diabaikan oleh Ketua DPR Puan Maharani. Formappi menyebut PKS sengaja minta maaf agar PDIP terlihat arogan dan otoriter.

"Dengan permintaan maaf PKS, mereka mau dicitrakan berlawanan. PKS santun, bijak, rendah hati. Sedangkan PDIP yang keukeuh membela sikap Puan yang cuek terhadap interupsi PKS memang terlihat arogan, otoriter," kata Peneliti Formappi, Lucius Karus, saat dihubungi, Selasa (9/11/2021).


Lucius mengatakan memang secara aturan Puan bisa menentukan apakah menerima atau menolak interupsi. Namun demikian, dia menyebut itu bukan yang menjadi tujuan PKS meminta maaf.


"Tetapi kekuasaan itu justru yang mau dikritik karena digunakan tanpa kebijaksanaan seorang yang disebut pemimpin," ucapnya.

Lebih lanjut, Lucius menilai PKS juga tengah memainkan jurus agar mendapat simpati publik. Di sisi lain, PKS juga bermaksud agar PDIP mendapat antipati publik.

"Maka lengkap sudah PKS memainkan jurus politik yang akan bisa mendapatkan simpati, sementara PDIP yang dengan mudah terlihat membela Puan secara membabi buta di hadapan fakta sikap Puan yang mengabaikan interupsi Alaydrus justru akan menuai antipati dari publik," ujarnya.

Lucius mengatakan permintaan maaf PKS juga bisa bermakna sindiran politis. Menurutnya PKS hendak menunjukkan sebagai seorang pemimpin harusnya memiliki kebesaran jiwa dan kerendahan hati.

"Permintaan maaf PKS bisa saja dilihat sebagai sindiran politis juga untuk menegaskan apa yang sudah disampaikan di ruang paripurna," ujarnya.

PKS seolah-olah mau mengatakan sebagai seorang pemimpin, seseorang (Puan) mesti mempunyai kebesaran jiwa dan kerendahan hati dalam memperlakukan sesama. Pemimpin jangan arogan, mengabaikan orang lain termasuk yang mengajukan interupsi," ujarnya.

Lebih lanjut, Lucius menyebut permintaan maaf PKS bukan menunjukkan lemahnya oposisi. Melainkan pandainya oposisi memainkan pencitraan politis.

"Jadi saya kira PKS sangat pandai memanfaatkan kesempatan untuk kepentingan pencitraan politis. Ini bukan soal oposisi yang kian lemah karena meminta maaf untuk sesuatu yang dianggap benar ketika interupsinya diabaikan Puan," kata Lucius.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita