GELORA.CO -Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya memilih berkonsentrasi bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya mendorong program perekonomian rakyat akibat dampak pandemi.
PDIP tak rela Jokowi diseret-seret kontestasi pilpres yang dinilai terlalu dini.
"PDI Perjuangan mengapresiasi Presiden Jokowi yang langsung turun ke daerah-daerah. Karena itulah sinergi koneksitas dikedepankan. Seluruh tiga pilar partai wajib bergerak seirama dengan Pemerintah guna membantu rakyat", ujar Hasto dalam keterangannya seperti dilihat, Senin (1/11/2021).
Menjawab pertanyaan mengenai capres-cawapres PDIP, jelang Rakernas pada 1-3 Desember 2021 Hasto menegaskan bahwa tahapan pemilu belum ditetapkan. Hasto menegaskan soal capres dan cawapres ditetapkan oleh Ketum Megawati Soekarnoputri.
"Ibu Mega lah yang nanti memutuskan. Politik itu ada seni. Nanti ada momentumnya. Capres dan cawapres akan disampaikan pada momentum tepat. Apalagi dari survei, perhatian utama rakyat masih pada masalah perekonomian dan pandemi, bukan capres cawapres," kata Hasto
"Jadi jangan membawa kontestasi terlalu awal, kasihan Presiden Jokowi. Karena Pak Jokowi sekarang, saat pandemi berhasil dikendalikan, beliau bergerak cepat ke seluruh wilayah Indonesia. Inilah yang direspon PDI Perjuangan," tambah Hasto.
Ketika ditanya lebih jauh apakah di rakernas akan dibahas soal capres-cawapres, Hasto kembali menegaskan bahwa hal itu akan ditetapkan oleh Megawati pada waktunya. Hal itu sesuai dengan mandat kongres PDIP.
"Sehingga tanggung jawab partai kepada lebih dari 270 juta rakyat Indonesia dapat ditunaikan sebaik-baiknya," imbuhnya.
Lanjut Hasto, Megawati justru memberi perhatian bagaimana seluruh jajaran PDIP bergerak cepat, memproses hal-hal yang strategis terkait dengan konsolidasi partai. Utamanya saat ini adalah bagaimana sinergitas-koneksitas seluruh jajaran partai untuk bergerak bersama pemerintah Jokowi dalam program recovery perekonomian rakyat.
"Khususnya setelah pandemi dan dalam menghadapi pandemi. Kemudian tentu kami juga mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk pemenangan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2024," ujarnya.
Yang jelas, Hasto mengatakan bahwa KPU belum menetapkan jadwal pemilu yang definitif. Sehingga tak ada kepentingan bagi PDIP terburu-buru menetapkan capres-cawapres.
PDIP berkaca dari pengalaman di mana Jokowi ditetapkan sebagai capres di 2014, sekitar 3 bulan sebelum pemilihan. Yang diutamakan PDIP adalah seluruh jajaran partai bergerak melakukan langkah konsolidasi di tengah rakyat.
"Dan ini kan persoalan pandemi. Kita bantu Presiden Jokowi untuk secepatnya melakukan recovery akibat pandemi, khususnya perekonomian rakyat. Ini yang menjadi concern kita," urai Hasto.
PDIP juga memperhitungkan tanggung jawab presiden ke depan yang tidak ringan. Harus ada kesinambungan pemerintahan berikutnya dengan pemerintahan Presiden Jokowi saat ini dalam menghadapi tantangan dan agar bisa bergerak cepat.
"Konsolidasi aspek ideologi juga penting agar presiden yang akan datang tidak menghadapi berbagai pertarungan ideologi dan semakin kokoh dalam jalan Pancasila. Itu yang dipersiapkan oleh PDI Perjuangan. Koneksitas pemerintahan Jokowi dan seluruh kader PDI Perjuangan terus kami lakukan," pungkasnya.(detik)