GELORA.CO - Selain terkesan ingin saingi Formula E DKI Jakarta dan "adu cepat" dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, penyelenggaraan Superbike di Mandalika disarankan ditunda. Usulan itu muncul setelah perkembangan terbaru pasien di Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan Jakarta belakangan mulai bertambah.
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, dirinya khawatir penyelenggaraan Superbike Mandalika hanya untuk "adu cepat" Jokowi dari Formula E di Jakarta yang direncanakan Anies Baswedan.
Menurut Muslim Arbi, perhelatan World Superbike di Mandalika nampak terkesan sebagai adu strategi untuk merebut simpatis publik demi kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Apa ini bukan semacam adu strategi Pilpres di arena Superbike vs Formula E? Publik pasti terbengong. Nampaknya lawan Anies mau gunakan KPK untuk rem Formula E. Tapi, kalau dilihat dari Jokowi naik motor sendirian tanpa penonton, kaya orang balap sendirian, sepi penonton ya. Tidak ada sorak-sorak dan tepuk tangan ya?" ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/11).
Rakyat menurut Muslim, sudah bosan disuguhi drama tanpa judul yang dilakukan tanpa henti oleh rezim Jokowi.
"Sebaiknya Superbike Mandalika ditunda saja. Apalagi Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan terus didatangi pasien Covid ya," kata Muslim.
Karena kata Muslim, urusan nyawa lebih mendesak dibanding urus lomba seperti Superbike Mandalika.
"Tidak tahu kalau (Jokowi anggap) nyawa manusia hanya sekedar tak digubris tanpa nurani. Dan pengabaian keselamatan nyawa manusia itu jelas pelanggaran konsitusi," pungkas Muslim. [rmol]