Oleh: Muhammad Husnil
NINOY Karundeng melemparkan fitnah terhadap Anies Baswedan dalam tulisannya yang berjudul "Pembuat Fatwa Ahok, Ahmad Zain An-Najah Ternyata Teroris".
Minimal, ada dua fitnah di sana. Pertama, yang mengeluarkan fatwa MUI terkait Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah Ketua Umum MUI sendiri, yaitu KH Maruf Amin.
Dokumennya sudah menyebar ke mana-mana. KH Maruf Amin sekarang adalah Wakil Presiden Jokowi. Argumen Ninoy mengenai pembubaran MUI tidak nyambung.
Dua, Ninoy memfitnah Anies. Ninoy menulis, “Sebelum ditangkap Farid Okbah ini bertemu dengan Anies Baswedan merancang demo 212.” Tidak pernah ada pertemuan yang dimaksud. Ini murni fitnah.
Foto yang Ninoy pakai untuk tulisannya itu adalah saat Anies menemani ibunya, Ibu Aliyah, bertakziah ke rumah Ibu Fetum pada Minggu, 14 November 2021. Ibu Aliyah dan Ibu Fetum berteman lama sekali. Sebagai teman yang baik, Ibu Aliyah ingin mendoakan almarhumah sekaligus memberikan dorongan kesabaran dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan almarhumah.
Sebagai anak yang baik, Anies mendampingi ibundanya bertakziah. Tidak mungkin Anies membiarkan ibunya datang sendirian dan cuma diantar sopir. Tidak ada dalam kamus Anies memperlakukan ibunya demikian. Maka, Anies mengantar ibunya untuk bertemu dengan temannya itu untuk terakhir kalinya.
Saat takziah itu Anies baru tahu bahwa Ibu Fetum ini adalah nenek dari Fadil Jaidi. Fadil Jaidi adalah selebgram yang cukup tenar. Saat takziah itu pula Anies berpapasan dengan Farid Okbah, yang ternyata menantu Ibu Fetum Suwed. Jadi, pertemuan ini tidak disengaja sama sekali.
Harap dicamkan. Kalau memang Anies bertakziah ke kolega atau teman, Anies pasti tidak akan mengajak ibundanya yang sudah berusia 81 tahun dan yang selama pandemi ini tidak pernah pergi dari rumah.
Jika Anies takziah mendatangi teman atau kolega maka dia akan datang sendiri saja atau dengan istri, tapi bukan dengan mengajak ibundanya. Tetapi, dalam hal wafatnya Ibu Fetum ini memang Anies datang karena ia sedang menjadi anak yang mengantarkan ibunda untuk takziah.
Persapaan antara Anies dan Farid Okbah terjadi hanya dalam hitungan detik ataupun menit, bersalaman. Kalaupun ada obrolan maka itu obrolan di depan banyak orang yang juga bertakziah. Tidak ada obrolan khusus apalagi pertemuan atau rapat.
Foto sedang berpapasan sekilas saat melayat itu kemudian dipaksakan untuk diartikan sebagai persetujuan atas tindakan Farid Okbah. Kalau bukan konyol, entah dengan menyebut apa cara membaca hal begini. Terlebih ini dijadikan bahan fitnah terhadap Anies.
Naudzu billah. Dosa antarmanusia ini besar dan berat, Mas Ninoy.
(Penulis profesional)