Muncul Lagi Oknum Polisi Bermasalah di Sumut, Reformasi Kultural Disinggung

Muncul Lagi Oknum Polisi Bermasalah di Sumut, Reformasi Kultural Disinggung

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Bripka P menambah daftar oknum polisi bermasalah di Sumatera Utara (Sumut). Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyinggung soal reformasi kultural di tubuh Polri.

"Saya melihat ada PR besar yang harus dilakukan untuk melaksanakan reformasi kultural Polri dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Bagi Poengky sikap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak oknum dan pimpinan menjadi jalan untuk masuk ke reformasi kultural.

"Instruksi yang disampaikan Bapak Kapolri sangat tepat, yaitu pimpinan harus memberikan teladan kepada anggota, membimbing dan membina anggota, serta mengawasi anggota. Jika anggota berprestasi, perli diberikan reward. Sedangkan jika anggota melakukan pelanggaran, maka harus dijatuhi hukuman," katanya.

Reformasi kultural Polri mengarahkan anggota polisi untuk mengubah mindset dan cultureset pimpinan Polri menjadi polisi yang profesional, humanis, dan menghormati HAM. "Praktik buruk di masa Orde Baru, antara lain kekerasan berlebihan, arogansi, hedonis, dan korupsi atau pungli harus dihapus," ucapnya.

Namun, proses reformasi kultural Polri tidaklah mudah. Karena, hal yang diubah adalah kultur dan pikiran. Perlu upaya sungguh-sungguh dari pimpinan dan seluruh anggota Polri.

"Perlu pengawasan yang kuat dari pengawas internal, dan didukung pengawasan dari pihak eksternal, dan masyarakat," katanya.

"Kemajuan teknologi dapat mendukung perubahan kultur tersebut, misalnya dengan pemasangan CCTV di tempat-tempat interogasi, dan ruang tahanan, pemasangan kamera ETLE di jalan-jalan yang rawan pelanggaran, serta penggunaan body camera dan dashboard camera untuk mencegah tindakan penyimpangan oknum anggota," katanya.

Oknum Polisi Peras Pengguna Jalan
Personel Polsek Deli Tua, Polrestabes Medan, Bripka P, akan diproses secara pidana. Dia diduga memeras pengguna jalan.

"Saya ngecek, penanganan oleh Polrestabes Medan terkait dengan berita viral adanya anggota Polri, oknum anggota Polretabes khususnya Polsek Delitua yang melakukan modus operandi memeras masyarakat, saya bilang itu memeras masyarakat dengan modus pura-pura dikatakan bahwa dia melakukan pelanggaran," kata Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Jumat (12/11).


Awalnya, beredar video pria berseragam polisi dikerumuni warga dengan narasi dihajar massa. Peristiwa itu terjadi gara-gara pria itu dicurigai warga sebagai polisi gadungan.

Dia diminta menunjukkan identitasnya. Warga terlihat memaksa pria berseragam polisi itu membuka helm dan membuka rompi.

Bripka P diduga memeras warga dengan modus menuduh pengguna jalan melakukan pelanggaran. Aksi itu memicu keramaian warga di sekitar.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita