Mengaku Tuhan, Pria Yahudi Israel Leluasa Memp*rkosa Beberapa Wanita

Mengaku Tuhan, Pria Yahudi Israel Leluasa Memp*rkosa Beberapa Wanita

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang pria Yahudi Ortodoks Israel dengan pesonanya leluasa memerkosa beberapa wanita. Menurut salah satu korban, pria tersebut mengaku sebagai Tuhan saat memperdaya dirinya.

Chaim Walder, penulis buku anak-anak populer "Kids Speak: Children Talk About Themselves" dilaporkan telah terlibat dalam hubungan seks dengan wanita, yang saat kejadian kedua korban masih berusia 12 dan 15 tahun.

Walder, yang merupakan terapis terkenal dan advokat anak-anak di komunitas Yahudi ultra-Ortodoks di Israel, juga merupakan penerima penghargaan "protector of the child" Perdana Menteri.

Korban ketiga, wanita berusia 20 tahun yang merupakan pasiennya, memberikan kesaksian bahwa pembawa acara talk show terkemuka itu secara teratur memerkosanya.

Salah satu korban, sebagaimana dikutip dari dokumen penyelidikan, mengeklaim bahwa Walder memulai hubungan dengannya pada usia 13 tahun sebelum mengeksploitasinya dalam serangkaian hubungan seksual.

“Dia sangat cerdas dan manipulatif,” kata korban kepada Haaretz.

"Dia bilang dia adalah Tuhan...dan dia akan membantu saya dengan apa yang saya butuhkan. Itu dimulai dengan kalimat seperti 'Kamu sangat dewasa' dan 'Aku suka penampilanmu'."

Wanita lain mengeklaim bahwa, ketika dia pergi ke Walder untuk terapi, dia membenarkan tindakannya dengan mengatakan kepadanya bahwa hubungan seksual memberinya kekuatan menulis untuk anak-anak Israel.

Pengacara Walder menyatakan bahwa dia menyangkal dengan jijik segala tuduhan pelanggaran di pihaknya.

“Ini adalah tuduhan palsu berdasarkan kebohongan yang terang-terangan… [Walder] bekerja untuk mempromosikan, memelihara, dan melindungi kesejahteraan anak-anak,” kata pihak pengacara dalam sebuah pernyataan seperti dikutip i24news.tv, Senin (15/11/2021).

Polisi Israel menyatakan bahwa mereka membuka penyelidikan atas tuduhan tersebut. (sindo)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita