Massa Buruh Blokir Jalan Depan Balai Kota DKI, Tuntut Anies Naikkan UMP

Massa Buruh Blokir Jalan Depan Balai Kota DKI, Tuntut Anies Naikkan UMP

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Ratusan buruh tergabung dalam FSP LEM SPSI menggeruduk Balai Kota Jakarta. 

Mereka tak terima kenaikan upah minimum provinsi (UMP) naik tak lebih dari 1 peren dan meminta Gubernur Anies Baswedan menemui pendemo.

Pantauan Kamis (18/11/2021), massa buruh sudah berkumpul di depan Balai Kota DKI Jakarta pukul 11.10 WIB. Mereka membawa sejumlah atribut demonstrasi mulai dari bendera hingga spanduk.

Massa meluber dan menutup Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat di depan Balai Kota. Hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas di jalur sepeda.


Terdapat sebuah mobil komando dan sebuah banner panjang berwarna biru dibentangkan. Banner itu bertuliskan 'MAJU KOTANYA, SENGSARA BURUHNYA'. Tulisan yang tertera dalam spanduk itu merupakan pelesetan dari slogan yang biasanya disebutkan Anies yakni 'Maju Kota, Sejahtera Warganya'.

"Hari ini kita sampaikan kepada Gubernur Anies Baswedan, kita minta kepada Gubernur Anies Baswedan yang katanya maju kota, sejahtera warganya. Yang ada maju kotanya sengsara buruhnya. Pembangunan sana-sini, Fir'aun juga bisa, tapi upahnya dikebiri. Tidak lebih dari 1 persen dan kita disuruh diam, tidak boleh menyuarakan aspirasi!," ujar orator saat orasi.

Massa meminta agar Polisi segera mempertemukan perwakilan buruh dengan Anies Baswedan. Jika tak dikabulkan, mereka tak akan membukakan jalan dan terus berdemo hingga sore hari.

"Sepakat teman-teman mau sampai sore duduk di sini? Atau Gubernur menerima kita? Mau duduk sampai sore hari ini atau Gubernur bertemu dengan kita kawan-kawan? Sepakat?," jelas orator.

"Sepakat!," balas massa.

"Kita minta kepada Gubernur DKI Jakarta bertemu dengan perwakilan kita untuk menyampaikan aspirasi, tidak mungkin DKI Jakarta penyesuaian 0,83 persen! Kita dukung Gubernur lawan PP 36. Satu jalur, kalau nggak ketemu Gubernur dibuka ketemu Gubernur pak. Ketemu Gubernur nggak nih?" Lanjutnya.

Jika perwakilan buruh diizinkan masuk ke dalam, buruh berjanji akan membuka 1 jalur. Jika Anies menghampiri langsung buruh ke jalan, maka mereka akan membuka jalur lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, massa masih memadati seluruh badan jalan depan Balai Kota dan belum ada putusan bertemu dengna Anies Baswedan.

"Kasih jalur, pak Anies keluar kita kasih 2 jalur!" teriak orator.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita