GELORA.CO -Warga Desa Semambung, Kanor, Bojonegoro, menggelar sejumlah ritual pascakejadian perahu tambang tenggelam di Bengawan Solo.
Ritual ini dilakukan dengan harapan 7 korban penumpang perahu segera ditemukan.
Ritual ini mulai menaburkan bunga 7 rupa hingga melarung nasi putih dan garam. Ritual ini kerap dilakukan warga jika ada peristiwa masyarakat yang tenggelam di Bengawan Solo.
Diketahui, ada 18 identitas yang tercatat sebagai penumpang hingga operator perahu. Sebanyak 11 penumpang telah ditemukan dan sisanya 7 orang masih dalam proses pencarian.
Ritual tersebut dilakukan warga dan petinggi desa. Tujuannya agar ombak Sungai Bengawan Solo lebih bersahabat. Sehingga memudahkan proses pencarian penumpang yang tenggelam.
"Sampun, ritualnya suruh buang katanya suruh buang (bunga) di sungai sudah. Itu yang kembang 7 rupa sudah. Ada lagi yang nasi putih sama garam juga sudah biar ombaknya yang belum-belum ndak begitu ini (kencang)," kata seorang warga, Suryadi kepada detikcom di lokasi, Rabu (3/11/2021).
Dia menambahkan ritual ini tak hanya dilakukan warga. Namun juga dilakukan pihak petinggi desa.
"Sudah, sudah semua dari warga sendiri juga ada yang ritual, dari kita juga sudah. Biasanya nggak sampai lama prosesnya itu. Yang dulu nggak sulit, nah ini kok lama," tambahnya.
Selain larung nasi putih dan garam dan sebar kembang 7 rupa, warga ada yang mendatangi kiai dan orang pintar agar keluarganya segera ditemukan meski ditemukan dalam kondisi meninggal.
"Mereka ikhtiar agar keluarganya ditemukan," kata Kades Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Neny Rachmawati.
Di kesempatan ini, Neny berharap penumpang perahu tambang tenggelam segera ditemukan. Dia berdoa agar penumpang ditemukan dalam kondisi selamat.
"Semoga cepat ketemu, syukur-syukur bisa bertemu dalam kondisi selamat," harapnya.(detik)