GELORA.CO - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan pengalamannya dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19 selama kurang lebih dua tahun belakangan. Menurutnya Covid-19 mengajarkan bahwa semua pihak harus dalam satu komando dalam penanganannya.
"Dua tahun Covid-19, mengajarkan bahwa harus satu komando. Kalau semua orang ambil keputusan sendiri-sendiri itu lambat sekali ya," kata Ridwan Kamil dalam acara IdeaFest 2021, Minggu (28/11/2021).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini berujar, salah satu alasan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia kini sangat baik dan kasus menurun adalah ditunjuknya Luhut Binsar Pandjaitan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai koordinator PPKM Jawa-Bali.
Kang Emil menyatakan, dengan Luhut sebagai Komando penanganan pandemi Covid-19 juga memberi dampak positif di wilayah Jawa Barat. Di mana tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat dari 91%, sekarang hanya 2%.
"Sejak ada Pak Luhut mohon izin ya tiba-tiba komandonya jadi lebih baik. Saya apresiasi, makanya sekarang Covid di Indonesia surut, rumah sakit di Jabar hanya tinggal 2% rumah sakit Covid-nya, dari 915," beber Kang Emil.
BACA JUGA: WHO Tetapkan Varian Omicron dalam Kategori Kewaspadaan Tinggi
Selain itu, Kang Emil menuturkan teori Pentahelix atau kolaborasi diterapkannya Pemda Jabar dalam menangani pandemi Covid-19. Dibeberkannya teori kolaborasi tersebut adalah ABCGM yang berarti (Akademisi, Bisnis, Community, Government, dan Media).
Dengan peran masing-masing, lanjut dia, kolaborasi bisa diterapkan guna menangani pandemi Covid-19 ini. Hal ini juga memberikan dampak positif bagi pemprov Jabar.
"Bersatulah kita dalam peran masing-masing dan Covid mengajarkan kita bisa menyelesaikan Covid-19, sampai hari ini karena lima stake holder tadi," tandasnya. (indozone)