GELORA.CO - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menanggapi soal masuknya nama Presiden Jokowi sebagai 50 besar muslim berpengaruh dunia.
Hasil pemeringkatan itu dikeluarkan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC).
Novel pun tampak tak memercayai hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh RISSC tersebut.
"Tentu lembaga riset itu salah mengambil data karena sangat jauh dari kenyataan," kata Novel kepada GenPI.co, Selasa (2/11).
Padahal, justru kenyataannya bertolak belakang. Novel mengatakan bahwa rentetan kegagalan itu dilakukan Jokowi dan kini seolah mengarah pada kebangkrutan dan krisis multi dimensi.
Seperti diketahui, dalam pemeringkatan RISSC, Presiden Jokowi masuk 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia berada di urutan ke-13.
Selanjutnya, ada Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj berada di urutan ke-19 dan Habib Luthfi bin Yahya yang berada di urutan ke-32.
Posisi pertama tokoh muslim berpengaruh di dunia itu diisi oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Namun, tahun ini yang menempati posisi tokoh muslim teratas ditempati oleh Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Emir dari Qatar. (genpi)