Jokowi: Ekonomi 2022 Bakal Terpuruk Jika Pandemi Tak Terkendali Lagi

Jokowi: Ekonomi 2022 Bakal Terpuruk Jika Pandemi Tak Terkendali Lagi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2022, menurut Presiden Joko Widodo, kuncinya adalah pengendalian pandemi Covid-19.

"Ekonomi di tahun 2022 hanya satu kuncinya, kita bisa mengendalikan yang namanya Covid-19," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (18/11).

Jokowi memprediksi, ekonomi Indonesia akan kembali terpuruk apabila penyebaran Covid-19 tidak bisa dikendalikan.

Maka dari itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan semua pihak untuk terus berhati-hati dalam menghadapi pandemi, sehingga tidak terjadi gelombang ketiga seperti yang terjadi di sejumlah negara di dunia.

Jokowi menekankan, pembukaan berbagai aktivitas masyarakat yang kini tengah diberlakukan harus dilakukan secara bertahap, dengan memperhatikan perkembangan situasi pandemi.

"Saya selalu sampaikan kepada menteri, kepada daerah, bukanya harus tahapan, tahapan, tahapan. Tidak usah tergesa-gesa membuka semuanya. Dilihat bagaimana positivity rate-nya seperti apa," kata Jokowi.

"Belum cukup, lihat juga BOR-nya di rumah sakit seperti apa, cek lagi testing dan tracing di setiap daerah seperti apa, semuanya. Memang kita harus hati-hati," tuturnya.

Jokowi menuturkan, setelah mengalami puncak kasus Covid-19 pada pertengahan tahun ini, saat ini situasi pandemi di tanah air sudah terkendali dengan kasus harian berkisar 300-500 kasus, yang menurutnya hasil kerja sama seluruh elemen bangsa.

"Kuncinya menurut saya adalah gotong royong, kerja bersama-sama, solidaritas antarseluruh elemen bangsa. Kuncinya ada di situ dan itu sudah kita tunjukkan di bulan Juli, Agustus, September, dan kita bisa melakukan itu," tuturnya.

Lebih lanjut mantan Wali Kota Solo meminta jajarannya di tingkat pusat dan daerah agar terus memacu percepatan vaksinasi di seluruh daerah, yang merupakan salah satu kunci dari penanganan pandemi.

Menurutnya, meskipun menghadapi tantangan yang tidak mudah dalam mendistribusikan vaksin ke seluruh tanah air, hingga saat ini 219 juta dosis vaksin telah berhasil disuntikkan kepada masyarakat.

"Ini negara yang paling sulit manajemennya, manajemen logistiknya sulit, manajemen transportasinya juga sulit, bukan hal yang mudah. 219 juta dosis yang sudah kita suntikan dan akhir tahun ini kita harapkan sudah berada di angka mungkin 280-290 juta," tandasnya.

Hadir mendampingi Presiden yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita