GELORA.CO -Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin sudah berjalan dua tahun lebih. Jika ingin dikenang masyarakat, Presiden Joko Widodo disarankan segera melakukan perombakan kabinetnya.
Demikian pendapat pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran sata berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (7/11).
Menurut Andi, sebagian besar dari pembantu Presiden Jokowi, tidak banyak terlibat dalam penanganan pandemi virus corona baru (Covid-19). Bahkan cenderung tidak melakukan apa-apa.
Reshuffle tersebut terkait dengan perbaikan kinerja menteri yang dalam banyak kasus terlihat banyak yang stagnan," demikian kata Andi.
Meski demikian, Andi mengingatkan Jokowi, jangan sampai basis penentuan perombakan kabinet semata-mata berbasis bagi-bagi jabatan.
Dalam pandangan Andi, sebagai orang nomor satu di Indonesia, Jokowi harus memberi preseden positif bagi rakyatnya hingga akhir masa jabatannya nanti. Salah satu cara yang tepat adalah menjalankan aktivitas pemerintahan yang berjalan dengan baik.
"Jokowi harus membuat preseden positif diakhir masa jabatannya jika ingin kelak dikenang sebagai presiden penyokong tata kelola pemerintahan yang baik," pungkas Andi(RMOL)