GELORA.CO - Tindakan Kemenag Lampung yang membooking sejumlah kamar di beberapa hotel berbintang dan melati di Kota Bandar Lampung bertepatan dengan semakin dekatnya muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 pada 23-25 Desember 2021 dinilai janggal.
Dari info yang diterima Kupastuntas.co, ada sejumlah hotel yang terkonfirmasi dipesan kanwil Kemenag Lampung diantaranya Hotel Amalia 70 kamar, Swissbell 50 kamar, Sheraton 80 kamar, Novotel 80 kamar, Emersia 80 kamar, Springhill 80 kamar, Yuna Hotel 120 kamar.
Kemudian ada juga hotel kecil seperti Tanggo hostel, Nusantara Syariah, dan Hotel BBC di Lampung Tengah.
Adalah Wakil Ketua PWNU Lampung Muhammad Irfandi mengungkap adanya fakta Kemenag Lampung yang membooking sejumlah kamar hotel berbintang hingga hotel-hotel biasa di Bandar Lampung bertepatan dengan muktamar NU.
Irpandi menyebut tindakan tersebut mengarah sabotase terhadap kegiatan muktamar.
Pasalnya panitia muktamar bisa kesulitan menyediakan fasilitas kepada para kiai dan para tamu dari penjuru nusantara yang akan menghadiri muktamar.
Terkait hal itu ia juga meminta KPK untuk memantau anggaran yang digunakan Kemenag untuk pemesanan kamar. Sebab, hal tersebut tentu membutuhkan anggaran yang cukup besar.
"Ini harus ditindaklanjuti, terlebih dilakukan oleh lembaga negara dan dapat menimbulkan keributan, bahkan ini terjadi saat panitia daerah belum terbentuk," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Hotel & Restorab Indonesia (PHRI) Lampung Raban membenarkan seluruh kamar hotel berbintang dan melati habis diborong oleh sekelompok orang menjelang Muktamar NU.
“Namun saya enggak tau siapa yang memborong, ada satu kelompok tertentu memesan hingga puluhan kamar,”kata Raban saat dikonfrimasi melalui telepon, Senin (8/11/21).
Raban pun mewakili hotel yang berada di Lampung mengaku cukup senang adanya acara ini, karena pendapatan pihak hotel menjadi naik.
“Kalau acara seperti ini, bisa berdampak positif bagi pemasukan hotel di Lampung,”tandasnya.
Terpisah, Kepala Kanwil Kemenag Lampung, Djuanda Naim membantah pihaknya melakukan aksi borong kamar hotel menjelang muktamar.
“Enggak benar itu, siapa saya, apa hubungannya dengan saya, intinya saya tidak terlibat soal seperti itu,”ucapnya saat dikonfirmasi.
Ia pun meminta pihak NU memperjelas lagi maksud ucapan terkait Kemenag melakukan aksi borong kamar tersebut.
“Coba tanya lagi yang bersangkutan, apakah berbicara seperti itu. Saya tadi sudah berbicara juga dengan dia (Irfandi), saya tegaskan saya tidak ada aksi borong kamar,”katanya. (kupas)