Jangan Padamkan Api Pada saat Api Besar, Kapolri: Tak Harus Viral

Jangan Padamkan Api Pada saat Api Besar, Kapolri: Tak Harus Viral

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Beberapa pengarahan disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memimpin upacara serah terima jabatan sejumlah Perwira Tinggi antara lain Kabaintelkam, Aslog Kapolri, Kadiv Humas dan enam Kapolda di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (10/11).

Dihadapan perwira tinggi ini, Listyo Sigit menekankan beberapa hal diantaranya ia meminta agar seluruh perwira yang dilantik lebih peka dan mampu memapping lapangan dengan baik untuk menentukan langkah mulai dari preemtif hingga represif, dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas) tetap berjalan aman, damai dan kondusif.

Sigit berharap, jajarannya bisa bergerak cepat untuk segera meminimalisir hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Jangan padamkan api, pada saat api besar. Padamkan api saat masih kecil. Ini bisa dilakukan kalau kita jeli dan bisa melihat di lapangan. Kita mampu melaksanakan monitoring, langkah dan evaluasi yang benar serta tentunya ini menjadi tugas bagi kita semua," kata Sigit dalam amanatnya.

Sigit menyadari dan menyerap aspirasi masyarakat soal adanya anggapan kepolisian baru bergerak cepat jika diviralkan di media sosial. Karenanya, Sigit menekankan, stigma masyarakat tersebut harus dihapuskan. Karena, sesuai dengan konsep Presisi, seluruh jajaran polri harus prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan.

"Jadi tolong ini diperbaiki. Tak harus viral tapi masalah bisa cepat diselesaikan. Terjadi kebuntuan komunikasi sehingga masyarakat menyampaikan keluhan dengan menggunakan medsos," tutur Sigit.

Mantan Kapolda Banten ini menegaskan, kedepannya tidak ada lagi perbuatan oknum-oknum yang melakukan pelanggaran. Oleh sebab itu, Ia menekankan, perwira Polri harus menjadi pimpinan yang menjadi contoh agar tak ragu memberikan hukuman dan tindakan tegas kepada oknum yang melanggar.

"Ini harus ditanamkan di diri kita. Kita bisa tegas kalau kita menjadi teladan yang baik. Kita ragu apabila tidak menjadi teladan. Potensi penyimpangan harus diperbaiki, apakah pemahamannya yang keliru sehingga harus rubah mindsetnya. Jangan memberikan beban yang berpotensi menjadi penyimpangan," pungkas mantan Kabareskrim Polri ini.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita