GELORA.CO - Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebaiknya mengundurkan diri dari jabatan yang diemban saat ini.
Alasannya karena dia telah mengumbar hal-hal yang sedianya bisa diselesaikan internal korporasi, namun memilih mengumbar ke ruang publik melalui kanal YouTube pribadi. Salah satunya saat menggugat roadmap mobil listrik (electric Vehide atau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Akan lebih baik dan terhormat, jika dia mengundurkan diri," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (25/11).
“Freestyle” Ahok tersebut, bagi Dedi Kurnia Syah cukup untuk memberi penilaian tentang kapasitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu yang sebenarnya. Bahwa Ahok tidak bisa bekerja dengan baik dalam pemerintahan Jokowi.
"Kritik internalnya pada direksi Pertamina melalui kanal personal, cukup menandai Ahok bukan politisi dengan kualitas unggul. Dia sama saja dengan kebanyakan lainnya. Hanya nyaring berpendapat, tetapi tidak terdengar dalam kinerja," tegasnya.
Atas dasar itu, Dedi menilai lebih baik dan terhormat, jika dia mengundurkan diri. Karena mengharap mantan narapidana penistaan agama itu dipecat tentu sangat sulit.
"Mengingat ia punya kontribusi dan kedekatan personal pada penguasa," pungkasnya. [rmol]