GELORA.CO - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengkritik tindakan Ketua DPR RI Puan Maharani yang mengabaikan interupsi anggota dewan dalam sidang paripurna pengesahan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI, Senin (8/11/2021).
”Interupsi itu hak anggota, tak boleh diabaikan,” cuit politikus Partai Gerindra melalui akun Twitter resminya @Fadlizon, Selasa (9/11/2021).
Cuitan Fadli Zon ini mendapat tanggapan beragam dari netizen. “Kalo interupsi diabaikan..trus demokrasinya dimana,? tulis pemilik akun @josc716.
“@DPR_RI adalah rumah demokrasi, dirumah rakyat tsb sudah tidak ada demokrasi, mau dibawa kemana demokrasi oleh pemilik partai yg membawa bawa nama demokrasi. Jangan ulangi blunder2 dlm berdemokrasi. Melihat mimik dan bahasa tubuh saat ketuk palu nampak cuek,” tulis @didihusadi.
Komentar berbeda disampaikan Bang Koes yang mengatakan “Tapi yg interupsi udah minta maaf katanya….jadi bertanya Tanya…,” komentar @73_koes.
Seperti diketahui, saat Ketua DPR RI Puan Maharani hendak menutup sidang, ada salah seorang anggota DPR yang mengajukan interupsi kepada pimpinan. "Saya minta waktu pimpinan, interupsi," kata anggota dewan tersebut di ruang rapat paripurna.
Sayangnya, permintaan itu tak dihiraukan Puan. Dia justru tetap melanjutkan kalimat penutup sidang paripurna. Namun, anggota DPR ini masih terus mencoba melayangkan interupsinya."Pimpinan, mohon maaf saya minta waktu. Pimpinan, saya (anggota) A-432," ujarnya melanjutkan.
Berdasarkan penelusuran daftar anggota parlemen di webiste DPR RI, anggota bernomorkan A-432 merupakan Fahmi Alaydroes. Dia merupakan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Lagi-lagi, Puan Maharani kembali tak menggubris omongan Fahmi dan tetap melanjutkan menutup rapat paripurna dengan mengucapkan salam. Momen di sinilah, emosi Fahmi pun terdengar se-ruangan paripurna. "Bagaimana mau jadi capres," katanya dengan nada tegas. [sindo]