GELORA.CO - Kasus dugaan perselingkuhan antara N dengan oknum Anggota DPRD Lembata asal Fraksi PDIP Perjuangan Marianus Gabriel Pole Raring (MGPR) menyita perhatian publik di Kabupaten Lembata dan umunya NTT.
MGPR merupakan Anggota DPRD Kabupaten Lembata dari Daerah Pemilihan (Dapil) Lembata II dan juga seorang pemuda Kabupaten Lembata yang cukup fenomenal karena sangat giat dalam mengkritisi kebijakan lembaga eksekuitf dan vokal menyuarakan kepentingan rakyat atas nama lembaga legislatif.
DPRD yang meraih 681 suara itu digerebek oleh DW Suami sah dari NN, saat berada di dalam kamar mandi kediaman DW dan NN, Kamis (25/11/2021) dini hari sekitar pukul 01.00 Wita.
MGPR Anggota Dewan Lembata yang dikenal vokal di DPRD itu, belum bisa memenuhi permintaan konfirmasi. pasalnya Ia butuh waktu untuk tenangkan diri, menyesali diri, menyiapkan diri untuk hadapi masalah ini.
“Makasi bapak.sabar e, saat sekarang saya belum bisa memenuhi permintaan bapak tuk konfirmasi. Maaf bapak, saya butuh waktu tuk tenangkan diri, menyesali diri, menyiapkan diri tuk hadapi masalah ini. Makasi banyak sudah mau berkomunikasi bapak,” ujarnya melalui pesan whatsapp, Kamis, 25 November 2021 sore.
Selain populer di dan dikenal Vokal, MGPR juga diketahui merupakan Pendiri Komunitas Keluarga AJAIB.
Keluarga AJAIB adalah komunitas orang-orang yang memilih MGPR pada saat pemilihan legislatif (pileg) tahun 2019 yang lalu. Kata AJAIB sendiri merupakan akronim dari Awal Perjuangan Bersama Menggapai Perubahan.
Diberitakan sebelumnya, Kejadian itu, Kepada wartawan, DW mengatakan, pada Rabu (24/11/2021) malam sekitar pukul 24, dirinya pulang dari melayat orang meninggal. Saat melewati Rayuan Kelapa, ia sempat diajak minum oleh kawan-kawan dan sempat duduk di sana. Saat itu, istrinya, NN menelepon mengatakan hatinya kurang tenang, mungkin karena mamanya sedang sakit dan minta suaminya ke rumah mamanya. Namun sesampainya di rumah, ia melihat mamanya sedang menonton tv dan tidak apa-apa. Setelah memanggil beberapa kali dan tidak ada jawaban, ia akhirnya kembali ke rumah.
Sesampainya di rumah, ia melihat lampu di dalam rumah masih menyala. Ia lalu dibukakan pintu oleh anaknya. Setelah masuk rumah, ia duduk bersama istrinya. Istrinya mengeluh sakit perut.
“Saya tanya perut sakit kenapa maka. Istri bilang tadi makan telur nona masak pake Lombok banyak jadi buat perut sakit,” katanya.
Setelah itu, istrinya pamit ke kamar mandi untuk buang air besar karena perutnya terus terasa sakit. Saat istrinya ke kamar mandi, ia juga mengantuk dan hendak tidur. Akan tetapi, setelah beberapa saat istrinya tak kunjung kembali dari kamar mandi, ia pun mulai berfirasat kurang enak. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dan kemanggil istrinya. Saat itu istrinya mengaku perutnya masih sakit.
Namun, ketika terlalu lama, ia pun mulai curiga. Apalagi, posisi kaki istrinya tidak seperti biasa seperti orang sedang BAB. Karena wc yang digunakan jonkok, namun posisi kaki istrinya seperti orang lagi berdiri.
Kebetulan, kamar mandi pintunya menggunakan seng dan ada jarak dengan tanah sehingga ia bisa melihat posisi kaki istrinya. Ia juga sempat mendengar suara seperti percakapan di dalam kamar WC. Sehingga ia semakin curiga. Apalagi, ia juga melihat ada kaki lain di dalam kamar WC selain kaki istrinya
Hampir kurang lebih 30 menit, istrinya keluar, dan saat keluar ia sempat mengatakan kepada lelaki di dalam WC.
“Nanti kau tanggung jawab dengan suami saya,” kata suaminya menirukan istrinya.
Saat istrinya keluar, ia langsung mendobrak masuk ke dalam kamar WC dan mendapati Oknum DPRD Lembata itu di dalam dan langsung menghajarnya. Ia sempat membanting tubuh MGPR ini ke dinding kamar WC. saat DW menunduk hendak mengambil besi yang menutupi selang air, kesempatan MGPR Oknum DPRD Lembata itu untuk meloloskan diri dari gebukan suami NN
Setelah itu DW langsung mengambil parang (Kelewang) dan mengejarnya. sayangnya ia tak menjumpai anggota dewan yang selama ini penampilan entrik, pakai anting itu.
Karena emosi, ia lalu mengejar langsung ke rumah orangtua GMPR dan berteriak mencaci maki anggota dewan ini di rumah orangtuanya.
Tak puas, ia lalu menuju ke rumah MGPR dan mencaci makinya di sana. Ia juga berteriak memanggil istri oknum dprd lembata dan menyampaikan kejengkelannya. Ia juga sempat memukul kaca spion mobil MGPR yang diparkir di halaman rumah.
Setelah itu, ia kembali ke rumah. Ia menanyakan istrinya dan karena emosi ia memukul istrinya. Ia baru berhenti memukul istrinya setelah anak kedua dan ketiga memeluknya sambil menangis.Ia sempat mau langsung melaporkan peristiwa itu ke polisi, namun karena memikirkan banyak hal akhirnya dibatalkan. Ia juga mengaku karena masih terbawa emosi, ia belum sempat tidur sejak semalam pasca kejadian hingga siang ini.
Sementara sejumlah wartawan yang mendatangi rumah anggota dewan Lembata itu untuk melakukan konfirmasi terkait dugaan kasus “kamar mandi” Oknum DPRD tidak ada. Menurut istri dari Oknum DPRD itu, suaminya pagi-pagi subuh sudah ke kampungnya di Lewoeleng. [pena]