GELORA.CO - Pendakwah Sugi Nur Raharja atau Gus Nur menanggapi soal sikap tokoh Katolik, Romo Benny Susetyo yang terkesan ikut campur urasan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Gus Nur menyayangkan sikap Romo Benny yang justru tampak mempromosikan framing isu citra buruk MUI.
“Romo Benny ini seorang romo atau pendeta, dia sudah mulai berani keluar pagar ikut-ikutan framing MUI, sarang teroris, MUI dibubarkan, dan sebagainya,” kata Gus Nur dalam saluran YouTube miliknya, dikutip Hops.id pada Selasa, 23 November 2021.
Padahal, kata Gus Nur, Romo Benny dulu dikenal sebagai sosok aktivis Katolik yang toleransi dan sering mengikuti acara Maiyah yang dibuat oleh cendikiawan muslim Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun.
Gus Nur menilai perubahan sikap dari Romo Benny tak lain lantaran pengaruh dari penguasa, di mana dia sudah bergabung ke dalam pemerintahan. Oleh sebabnya, sikap dan pernyataannya mulai rusak.
“Begini yang tidak baik, padahal dulu Romo Benny sering duduk bareng datang ke acara maiyah Cak Nun. Tapi kok sejak bergabung ke penguasa sudah mulai rusak ini, peradaban mulutnya,” ujar Gus Nur.
Terlebih menurut Gus Nur penangkapan terhadap anggota MUI itu masih berstatus sebagai terduga dan belum tebukti.
Sehingga seharusnya Romo Benny tidak mengikuti alur para buzzer menggemborkan pembubaran MUI.
“Jadi ini kan baru diduga soal tiga orang terduga teroris, salah satunya anggota MUI ditangkap Densus. Ini baru terduga, belum terbukti. Dan ini langsung buzzer-nya framing bubarkan MUI. Lah ini Benny ikut-ikuatan, ini kan keluar pagar,” tutur Gus Nur.
“Baru diduga kok anggota MUI terlibat teroris, malah ada dukungan bubarkan MUI,” imbuhnya. [hops]