Ganjar soal Salam 'Adu Banteng' dengan FX Rudy: Karena Sering Nggak Nyambung

Ganjar soal Salam 'Adu Banteng' dengan FX Rudy: Karena Sering Nggak Nyambung

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Foto salam 'adu banteng' ala Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dengan mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menjadi salah satu yang menyita perhatian di pameran foto Akar di Pendapa Pucangsawit, Solo. Ganjar menyebut foto itu merupakan momen yang cukup berkesan baginya.

"(Foto paling berkesan) 'Adu Bathuk' karena foto ini lucu. Buat kami berdua biasa saja tetapi jadi lucu. Lalu diterjemahkan aneh-aneh," ujar Ganjar saat mengunjungi pameran foto, Solo, Jumat (12/11/2021).

"Itu cuma 'adu bathuk', kowe-kowe ya isa (itu cuma adu jidat, kalian juga bisa). Tapi senatural itu maka foto itu selalu berbicara tanpa kata-kata," sambungnya.

Foto ikonik itu, kata Ganjar, diambil salah seorang pegawai humas Pemkot Solo pada 2019 lalu. Momen salam 'adu banteng' Ganjar dan Ruddy itu diambil saat keduanya meninjau proyek PLTSA di TPA Putri Cempo, Solo.

Ganjar berkelakar momen foto 'adu bathuk' atau adu banteng itu untuk menyamakan frekuensi dengan Ruddy. Sebab, menurutnya banyak percakapan yang tidak nyambung antara mereka.

"Kami berdua ini jarang nyambung, saya bicara A beliau nangkapnya B, jadi ditempelkan jidatnya biar langsung bisa meresap," kelakar Ganjar.

Ganjar menyebut pameran foto 44 Tahun Perjalanan FX Hadi Rudyatmo ini bukan sekedar pameran foto melainkan rekaman perjalanan Rudy yang dia kenal.

"Saya ini sering bicara dengan beliau, tidak hanya soal politik tapi lebih bagaimana bicara soal rasa, bagaimana saya belajar dari Mas Rudy meladeni rakyat. Ternyata dari sisi perilakunya yang saya tangkap Mas Rudy itu jujur dan berintegritas, dekat dengan rakyat tidak hanya dalam konteks visual yang nempel tapi dekat itu hati masyarakat," ucap Ganjar.

Sebelumnya, ketika wawancara dengan tim blak-blakan detikcom beberapa waktu lalu, FX Rudy mengaku selalu semangat melakukan salam 'adu banteng' dengan Ganjar. Hal ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi keduanya sesama kader PDIP agar tetap menjaga komitmen menyejahterakan rakyat.[detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita