GELORA.CO -Uganda dilaporkan telah kehilangan Bandara Internasional Entebbe, satu-satunya bandara internasional yang dimiliki oleh negara di Afrika bagian Timur tersebut.
Mengutip media lokal, India Today pada Minggu (28/11) memuat pemerintah Uganda telah gagal membayar pinjaman ke China.
Sekitar enam tahun lalu, pada 2015, Uganda meminjam 207 juta dolar AS dari Bank Ekspor-Impor China (EXIM) dengan bunga dua persen saat pencairan. Pemerintah kemudian melampirkan satu-satunya bandara internasional yang mereka miliki untuk persyaratan.
Dana tersebut dimaksudkan untuk memperluas Bandara Entebbe. Pinjaman sendiri memiliki jangka waktu 20 tahun, termasuk masa tenggang tujuh tahun.
Tetapi, laporan menyebut pemerintah Uganda melepaskan klausul kekebalan internasional untuk mengamankan pinjaman. Setelah itu pemberi pinjaman, yaitu China, dapat merebut kembali kepemilikan Bandara Internasional Entebbe tanpa arbitrase internasional.
Menurut Otoritas Penerbangan Sipil Uganda (UCAA), beberapa ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan dengan China mengekspos Bandara Internasional Entebbe dan aset Uganda lainnya untuk dilampirkan. Aset-aset tersebut dapat diambil alih oleh China melalui arbitrase di Beijing.
Pekan lalu, Menteri Keuangan Uganda Matia Kasaija telah meminta maaf kepada parlemen karena "salah menangani" pinjaman tersebut.
Awal tahun ini, delegasi pejabat Uganda juga mengunjungi China dalam upaya untuk menegosiasikan kembali klausul perjanjian pinjaman. Tetapi kunjungan itu tidak berhasil karena pihak berwenang China menolak untuk mengizinkan perubahan apa pun dalam ketentuan asli dari kesepakatan tersebut.(RMOL)