GELORA.CO -6 hari sudah anggota DPR fraksi Gerindra, Fadli Zon puasa bicara di media sosial usai ditegur partainya lantaran mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal banjir di Sintang.
Bahkan pembelaan dan dukungan dari politisi terdekatnya, Fahri Hamzah, tak membuat Fadli Zon kembali buka suara.
Diamnya Fadli Zon ini bermula ketika dirinya menyindir terkait banjir Sintang, saat Presiden Jokowi tengah menjajal langsung Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, NTB. Sindiran itu berujung teguran dari Partai Gerindra.
Bahkan Ketum Gerindra sendiri, Prabowo Subianto, yang menegur Fadli Zon karena aksi menyindir Jokowi.
"Kepada beliau sudah diberikan teguran dan kami juga meminta maaf apabila statement tersebut menimbulkan ketidaknyamanan," ujar juru bicara Partai Gerindra, Habiburokhman, Sabtu (13/11) lalu.
"Pak Prabowo melalui Sekjen," lanjutnya.
Semenjak saat itu, Fadli Zon, yang biasa aktif menyuarakan kritikan baik langsung ataupun lewat media sosial, terdiam. Fadli Zon terlihat terakhir mencuit pada 13 November atau bertepatan sebelum dirinya mendapatkan teguran.
Dia saat itu membalas berita dengan mencuit, "Deforestasi itu nyata". Saat itu juga, Fadli Zon sempat me-retweet sebuah unggahan netizen tentang teroris Lampung.
Fahri Hamzah Bela Fadli Zon
Sejak bungkamnya Fadli Zon, rekan politik terdekatnya, Fahri Hamzah pun tak tinggal diam. Dia secara berkala terus menyampaikan pembelaan.
Waketum Partai Gelora itu menyuarakan berbagai salah satunya soal anggapan Jokowi bahwa Fadli Zon sosok yang baik. Fahri awalnya mengungkit bintang jasa yang sempat diberikan Jokowi kepada Fadli Zon. Dia menyebut penghargaan itu berarti negara menghargai peran Fadli Zon sebagai kritikus.
"Waktu negara memberikan bintang jasa kepada @fadlizon atas jasa-jasanya (disebut dalam kepres) artinya negara menghargai perannya sebagai kritikus dan anggota @DPR_RI yg memang itulah tugasnya," kata Fahri Hamzah melalui akun Twitternya, @Fahrihamzah, seperti dikutip detikcom, Selasa (16/11).
Fahri mengatakan penghargaan itu juga berarti Jokowi menganggap Fadli Zon sosok yang baik. Dia pun mengaku heran ketika ada pihak selain Jokowi yang menyebut sebaliknya.
"Negara dan pak @jokowi menganggap itu baik kenapa kalian tidak?" ucapnya.
Lebih lanjut, Fahri menyebut wakil rakyat seharusnya petugas rakyat dan bukan lagi petugas partai. Karena itu lah, menurutnya yang dilakukan Fadli Zon adalah kapasitasnya sebagai wakil rakyat, bukan kader partai.
"Saya katakan bahwa wakil rakyat adalah petugas rakyat bukan perugas partai. Ini sesuai dengan konsep #DaulatRakyat versus daulat partainatau daulat tuanku. Ini negara demokrasi bukan negara otoriter," tuturnya.(detik)