Erick Thohir Lakukan Pencitraan, Emang Salah?

Erick Thohir Lakukan Pencitraan, Emang Salah?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


Oleh: Tony Rosyid*
TOILET gratis! Itulah yang sekarang ramai jadi perbincangan publik. Pasalnya, viral video Erick Thohir, Menteri BUMN, meminta kepada Dirut Pertamina agar toilet di setiap SPBU Pertamina gratis.

"Untung besar, toilet masih bayar," kata Erick Thohir.



Pencitraan! Begitu stigma yang muncul. Kesan ini dominan di mata publik. Sebagian menuduh Erick Thohir sedang mengalihkan isu PCR. Opini yang berkembang: Erick Thohir harus ikut bertanggung jawab.

Lepas dari semua itu, sore tadi saya mampir ke toilet SPBU milik Pertamina di daerah Ciputat, ternyata memang gratis. Biasanya bayar.

Jangan bayangkan Rp 2.000-nya. Kalikan berapa juta sehari orang masuk ke toilet SPBU. Tentu, ini memberi kontribusi kepada masyarakat.

Dibanding hasil PCR? Begitu protes publik. Ini lain soal. Kalau ada masalah di situ, usut dan tuntaskan. Bukan hanya ramai di media. Mesti ada ujung. Sehingga semuanya harus klir.

Kembali soal toilet, kalau itu pencitraan, maka itu pencitraan yang bermanfaat. Nah, pencitraan model seperti ini mesti ditiru oleh pejabat yang lain. Konkret, langsung bisa dirasakan.

Rakyat enggak peduli itu pencitraan atau bukan. Yang rakyat tahu, kalau kebijakan itu dirasakan manfaatnya, diapresiasi. Kalau enggak ada manfaatnya, semua akan terbongkar kedoknya. Simpel!

Silakan yang mau pencitraan, ikuti cara Erick Thohir. Pencitraan yang langsung terasa dan dinikmati oleh rakyat.

Nah, mesti ada pencitraan-pencitraan dalam bentuk kebijakan yang lebih besar manfaatnya. Misal, harga minyak turun seiring dengan pandemi. Ini akan lebih keren lagi.

Kalau cuma marah-marah, pakai sandal jepit, blusukan sana-sini, tebar dan jualan senyum, itu mah kuno. Sudah enggak zaman.

Ambil kebijakan yang terukur, videokan, sebar ke publik, lalu besoknya rakyat merasakan kebijakan itu. Ini baru keren.

(*Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita