GELORA.CO -Menteri BUMN, Erick Thohir menyindir adanya orang-orang di luar pendukung Presiden Joko Widodo yang kini bergabung ke pemerintahan.
Sindiran tersebut disampaikan Erick saat disentil soal maraknya tim sukses pendukung Jokowi-Maruf yang kini menduduki jabatan penting di BUMN.
"Katakanlah Anda (Erick) enggak melanggar UU. Tapi etikanya bagaimana?" tanya Andy F Noya, pembawa acara Kick Andy kepada Erick seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/11).
Mendengar pertanyaan tersebut, Erick yang juga mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019 ini menyindir balik.
"Itu realita. Saya juga dulu ketua tim sukses jadi menteri, banyak sekarang juga figur-figur, mohon maaf yang memang tadinya di luar 'bukan menjadi bagian tim sukses kita' juga bergabung di pemerintahan," jelas Erick.
Oleh karenanya, yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini adalah sikap goong royong membantu pemerintahan Jokowi-Maruf, bukan lagi soal kubu-kubuan pendukung.
"Karena itulah, konteks pondasi bangsa kita bagaimana gotong royong saling momong, jadi kekuatan. Kalau di bangsa lain akhirnya apa? kontestan politik saling menuduh, saling memenjarakan," sambung Erick.
Jika meniru bangsa lain, kata Erick, maka Indonesia akan kehilangan orang-orang yang bagus. Perbedaan tersebut membuat Indonesia menjadi kuat.
"Perbedaan itu yang membuat kita kuat, selama ketika di dalam satu payung, itu menjadi sebuah kebersamaan. Enggak bisa ketika dalam satu payung masih berbeda," tegasnya.
Soal jabatan petinggi di BUMN, Erick Thohir menyarankan ke depan posisi komisaris diangkat selama tiga tahun. Sedangkan jabatan direksi selama lima tahun.
"Nah ini juga bagian dari apa, supaya nanti direksi ini ada juga bersinggungan dengan komisaris baru. Jadi check and balance terjadi," pungkas Erick.(RMOL)