GELORA.CO -Gaya komunikasi yang ditunjukkan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dalam menjalankan tugas-tugasnya di perusahaan plat merah dinilai banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.
Atas alasan itu, Direktur Eksekutif IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam tidak heran dengan gaya Ahok yang meledak-ledak menggugat road map mobil listrik (electric Vehicle atau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Pernyataan Ahok tersebut diunggah di akun YouTube pribadinya, Panggil Saya BTP berjudul “Pejabat Tidak Boleh Takut untuk Mengeksekusi”. Dalam video tersebut, Ahok seolah ingin membawa masalah internal korporasi ke ruang publik.
"Gaya kepemimpinan yang eratik ala Ahok lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya," kata Umam saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (24/11).
Seharusnya, Ahok sebagai pejabat negara menyalurkan masalah internal lewat komunikasi internal. Sementara jika urusan tersebut dibawa ke ruang publik, maka itu sudah bukan pada tempatnya lagi.
Doktor Ilmu Politik dari School of Political Science and International Studies, University of Queensland, Australia ini mengingatkan bahwa setiap elemen korporasi memiliki kewajiban untuk berjalan dalam alur yang sama. Segala persoalan korporasi harus menjadi satu kebijakan yang solid dan tidak diumbar ke luar.
Umam khawatir gaya yang ditempuh Ahok justru bisa menciptakan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
"Gunakan otoritas dia yang kuat sebagai komisaris utama untuk mendorong perubahan secara optimal. Kalau malah diluapkan di YouTube pribadi, apa bedanya dengan ABG yang suka bikin konten dengan mengaduk-aduk emosi pemirsa?" katanya.
"Jadi, Ahok sebaiknya fokus pada tugas pokok dan fungsinya sebagai Komut Pertamina, tidak perlu bikin konten-konten yang menambah kompleksitas persoalan," demikian Umam. (RMOL)