GELORA.CO - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dicecar oleh anggota Komisi VIII DPR RI soal pernyataannya bahwa Kementerian Agama (Kemenag) hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama (NU). Menag Yaqut menegaskan pernyataannya tersebut untuk kalangan internal.
"Tadi juga disampaikan beberapa nasihat, beberapa saran, terima kasih sarannya, pasti akan kita perhatikan dan menjadi pegangan buat kita, buat saya terutama, untuk lebih berhati-hati meskipun bicara di forum internal dan terbatas," kata Menag Yaqut saat rapat kerja bersama Komisi VIII di kompleks parlemen, Selasa (30/11/2021).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini memastikan ke depannya bakal lebih berhati-hati meski berbicara di forum internal. Yaqut lantas menyinggung dinding pun bisa bicara dan bisa jadi telinga.
"Karena kita tahu kamera bisa seenak-enaknya dan bisa beredar semudah-mudahnya, dinding bisa bicara, Pak, bisa jadi mulut, bisa jadi telinga, tapi nggak jadi catatan buat kita forum internal pun harus hati-hati, gitu. Jadi itu kita hati-hati meski itu forum internal," ucapnya.
Lebih lanjut Yaqut juga menyayangkan heboh soal pernyataannya dalam forum internal tersebut. Dia lantas mengibaratkan forum internal seharusnya seperti sedang bersama istri.
"Saya kira forum internal itu, seperti yang saya sampaikan ke beberapa media, kalau kita lagi sama istri saya bilang, 'di dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos'. Itu kan bukan berarti yang lain kita tendang-tendang gitu, Pak," ujarnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Golkar John Kenedy Azis sempat menyinggung pernyataan Yaqut Cholil Qoumas soal Kementerian Agama hadiah negara untuk NU saat rapat kerja. John meminta Yaqut memberikan klarifikasi di forum rapat.
"Ini saya tidak memunculkan lagu lama aransemen baru, tapi karena memang banyak aspirasi atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan kepada kami, atas statement-statement yang disampaikan oleh Pak Menteri. Kalau kami tidak sampaikan ke Pak Menteri dalam kesempatan berbahagia ini, nanti mata saya bintitan, Pak Menteri. Sebab, ini pesan yang harus saya sampaikan," kata John.
John mengatakan apa yang disampaikan Menag Yaqut soal Kemenag hadiah NU menyakiti hati umat Islam. Dia menyayangkan Menag Yaqut mengeluarkan statement tersebut.
"Disampaikan Pak Menteri waktu itu kehadiran Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama, secara spesifik, bukan umat Islam secara keseluruhan. Banyak yang tergores, Pak Menteri, akibat pernyataan Pak Menteri ini. Apa yang Pak Menteri ucapkan ini sangat melukai hati umat Islam pada umumnya," ujarnya. (detik)