Christ Wamea: Setiap Ada Berita Sensitif tentang Rezim, Gerombolan Ini selalu Muncul Mainkan Isu Agama

Christ Wamea: Setiap Ada Berita Sensitif tentang Rezim, Gerombolan Ini selalu Muncul Mainkan Isu Agama

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pegiat media sosial, Christ Wamea melontarkan sindiran kepada empat pegiat media sosial, Ade Armando, Denny Siregar, Eko Kuntadhi, dan Abu Janda.

Christ Wamea menilai bahwa Ade Armando dkk selalu muncul memainkan isu agama saat ada berita sensitif soal rezim Joko Widodo alias Jokowi.

Ia mencontohkan bahwa saat ini, Ade Armando dkk yang ia sebut buzzeRp sedamg bekerja keras untuk mengalihkan isu UU Cipta Kerja yang diputuskan inkonstitusional.

“Setiap Ada Berita Sensitive tentang rezim ini gerombolan buzzeRP ini selalu muncul memainkan isu Agama,” kata Christ Wamea melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 28 November 2021.

Bersama pernyataannya, Christ Wamea melampirkan gambar Ade Armando, Denny Siregar, Eko Kuntadhi, dan Abu Janda.

Sebagaimana diketahui, pada Kamis, 25 Novembet 2021, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan bahwa UU Cipta Kerja inkonstitusional bersyarat.

MK pun meminta Pemerintah dan DPR memperbaiki isi UU Cipta Kerja itu dalam jangka waktu dua tahun.

Jika tidak diperbaiki dalam jangka waktu yang ditentukan, maka UU Cipta Kerja akan diputuskan inkonstitusional permanen dan UU sebelumnya akan berlaku kembali.

Adapun Ade Armando dkk, sebagaimana beberapa kali diberitakan Terkini.id memang kerap mengomentari isu berbau agama.

Contohnya, Denny Suregar, Eko Kuntadhi, dan Abu Janda mengomentari soal ceramah Habib bin Smith yang mengancam akan menghabisi para pengkhianat Rizieq Shihab.

Mereka bertiga sama-sama melontarkan sindiran kepada Bahar bin Smith yang melontarkan ancaman tersebut.

Adapun Ade Armando juga sempat menjadi sorotan saat beberapa kali membahas soal syariat Islam, termasuk soal kewajiban salat lima waktu.

Terbaru, sebagaimana diberitakan Terkini.id sebelumnya, Ade Armando disoroti usai membuat video bahwa kita tak boleh terlalu percaya kepada ulama. [terkini]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita