GELORA.CO - Akademisi Universitas Nasional (Unas) sekaligus wartawan senior, Selamat Ginting mengungkapkan bahwa Panglima TNI pilihan Presiden Jokowi yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa memberikan sinyal bahwa TNI tidak tunduk kepada China.
Sebagaimana diketahui, isu Jenderal Andika yang tunduk terhadap China belakangan meruak seiring kabar terpilihnya dia jadi Panglima TNI.
Selamat Ginting memaparkan bahwa Jenderal Andika justru dengan bijaknya membuktikan bahwa dia tidak punya tekanan ataupun kendala psikologis lainnya tatkala menghadapi petinggi militer manapun.
Hal itu terbukti ketika Jenderal Andika mengadakan Latihan Bersama (latma) antara TNI dengan militer Amerika Serikat (AS).
“Jenderal Andika memang tidak punya kendala psikologis ketika berhadapan dengan jenderal-jenderal barat karena dia memang lama tinggal di AS, dia juga punya kepercayaan tinggi, ini yang membuat dia jadi perhatian militer AS,” kata Selamat Ginting dalam bincang-bincang di saluran YouTube Hersubeno Point, dikutip Hops.id pada Senin, 8 November 2021.
Ketika AS dan China terlibat perang dingin terkait Laut China Selatan, Jenderal Andika justru memberikan sinyal kuat bahwa pihaknya tidak tunduk dengan China sebagaimana kiblat ekonomi Indonesia saat ini.
Kebijakan yang dilakukan oleh Jenderal Andika tersebut juga menegaskan soal prinsip politik luar negeri bangsa Indonesia, yakni bebas dan aktif.
“Jadi ini di tengah isu perang dingin China-AS dalam konteks Laut China Selatan. Diplomasi yang dilakukan oleh Jenderal Andika ke AS seakan berikan sinyal ke China ‘hei kita juga bisa bekerja sama bukan dengan anda (China) saja ke AS juga bisa’,” ujar Selamat Ginting.
“Kalau ekonomi kita bekerja sama dengan China, kemudian militer kita juga bisa bekerja sama dengan AS. Sehingga inilah yang disebut keseimbangan politik luar negeri kita, yakni bebas aktif,” imbuhnya. [hops]