GELORA.CO -Polemik mundurnya Teddy Sulistio sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan dan dan Ketua DPRD Kota Salatiga ternyata masih belum sepenuhnya berakhir setelah ia menemui DPP dan DPD PDIP Jateng.
Pengunduran diri Teddy telah membuat pengurus PAC, Anak Ranting, serta sayap PDIP Salatiga geram. Ibarat anak ayam yang kehilangan induknya, para pengurus lini bawah di seluruh kecamatan di Salatiga merasa tidak digubris oleh DPC dan Fraksi PDIP di DPRD Salatiga.
Hal ini diungkap perwakilan pengurus PAC, Anak Ranting, serta sayap partai saat ditemui Kantor Berita RMOLJateng di Kantor DPC PDIP Salatiga, Rabu (17/11).
Salah satu pengurus Ranting Mangunsari, Joko Kendil mengatakan, pengunduran diri sekaligus pengajuan pemberhentian Teddy Sulistio memang mengejutkan.
"Kami tidak menyoal apa yang menjadi alasan Pak Komandan Pak Teddy mundur dari Ketua DPC dan anggota DPRD Salatiga. Tapi yang buat kami di geram dan jengkel pengurus DPC dan Fraksi PDIP di DPRD seolah tidak menggubris kami di lini bawah ini," kata Joko Kendil, berapi-api.
Ia menyebut, sejak Teddy mengumumkan pengunduran dirinya, baik Pengurus DPC dan Fraksi PDIP di DPRD Salatiga tidak ada yang mau komunikasi dengan pengurus tingkat PAC dan Ranting.
"Harusnya ada komunikasi dengan pengurus, kami masih pengurus resmi loh. Tapi kami merasa tidak dianggap. DPC, Fraksi tidak ada statemen sama sekali pasca Pak Teddy Sulistio mundur," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Wakil Sekretaris PAC Sidorejo, Atik Rahayu. Menurut Atik, pengurus elite di PAC dan Fraksi PDIP DPRD Salatiga tidak mengumpulkan para militan seperti dirinya, minimal untuk di arahkan mau bagaimana pascapengunduran diri Teddy Sulistio.
"Induk ke mana, anak ke mana. Seperti yang disampaikan Pak Joko Kendil, kami seperti anak kehilangan induknya. Bingung kader mau dibawa ke mana," tandasnya. (RMOL)