GELORA.CO - Pengarusutamaan pandangan Islam Wasathiyah atau Islam Moderat didorong Lembaga Kerja Sama dan Hubungan Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah dengan menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Betuk kerjasama PP Muhammadiyah dengan BNPT adalah dengan menggelar pelatihan Da'i/Da'iyah dan aktivis Muhammadiyah untuk mengkampanyekan Islam Wasatiyah di media sosial (medsos).
Ketua LHKI PP Muhammadiyah, KH. Muhyidin Junaidi menjelaskan, pelatihan sudah digelar pada Selasa kemarin (23/11) dengan tema "Kader Perintis Moderasi".
Menurutnya, pelatihan ini dimaksudkan untuk mendorong kaum muda Muhammadiyah agar tampil paling depan dalam mensyiarkan Islam Wasatiyah di medsos.
"Sebagai bagian dari dakwah amar ma'ruf nahi mungkar," ujar Muhyidin dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam (24/11).
Ditambahkan Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Syafiq A. Mughni, yang mengingatkan agar dalam bermedia sosial kader Muhammadiyah harus senantiasa mengedepankan tabayyun.
"Dan meng-counter Islamophobia yang sering dihembuskan melalui isu radikalisme dan terorisme," katanya.
Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh LHKI PP Muhmmadiyah sebagai bagian dari pencegahan terorisme dan ekrtrimisme dengan pendekatan holistik.
Mnurut Nurwakhid, maraknya konten dan narasi ekstrim yang dapat menjurus pada aksi terorisme di medsos harus dicegah melalui sinergitas dari semua elemen bangsa.
"Utamanya dari Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam yang tak lelah mensyiarkan Islam Wasatiyah di tengah-tengah masyarakat," ucap Nurwakhid.
Salah satu narasumber dalam pelatihan tersebut, Wachid Ridwan selaku Sekretaris LHKI PP Muhammadiyah, mengharapkan adanya kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah dalam penguatan Islam Wasatiyah.
"Sebagai contoh, partisipasi masyarakat tinggi dalam pencegahan radikalisme dan ekstrimisme, maka aksi terorisme bisa berkurang," ujarnya.
Narasumber lain, Ai Fatimah selaku Wakil Dekan UHAMKA, menyampaikan pentingnya peran ormas Islam Muhammadiyah dalam mengarusutamakan Islam Wasathiyah, dan mencegah radikalisme dan ekstremisme di kalangan masyarakat Indonesia yang beragam.
"Karena Muhammadiyah memiliki modal sosial yang cukup kuat," demikian Ai Fatimah menambahkan. [rmol]