BEM Unri Minta Rektor Copot Sementara Dekan FISIP Diduga Ciumi Mahasiswi

BEM Unri Minta Rektor Copot Sementara Dekan FISIP Diduga Ciumi Mahasiswi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -BEM Unri meminta Rektor mencopot sementara Dekan FISIP, Syafri Harto, yang diduga menciumi seorang mahasiswi saat bimbingan skripsi. 

Pencopotan, katanya, perlu dilakukan selama proses pemeriksaan oleh tim pencari fakta (TPF).

"BEM Unri menuntut tim pencari fakta agar bekerja sesuai Permendikbud. Jadi selama pemeriksaan, Rektor agar memberhentikan (Syafri Harto) sebagai tenaga pendidik dan dekan," kata Ketua BEM Unri, Kaharuddin, dalam diskusi yang disiarkan kanal YouTube LBH Pekanbaru, Senin (8/11/2021).

BEM mendesak Syafri Harto diberhentikan sementara selama pemeriksaan. Pencopotan sementara perlu dilakukan untuk menjaga netralitas tim pencari fakta karena Syafri Harto masih menjabat Dekan.


"Kami mendesak berhentikan sementara sebagai pendidik dan Dekan FISIP," kata Kahar.

BEM juga mengatakan siap hadir ke Polda Riau jika dipanggil terkait laporan yang dilayangkan Syahri. Dia mengatakan video pengakuan mahasiswi diduga korban pelecehan yang telah diunggah tak akan dihapus.

"Terkait laporan pencemaran nama baik, kami minta yang me-repost dan seluruh mahasiswa Unri siap hadir ke Polda kalau kawan-kawan Komahi dipanggil. Karena kami me-repost dan video di IG Komahi masih ada, tidak dihapus," katanya.

"Kami akan mengawal ini atas dasar kemanusiaan," sambung Kahar.

Kasus ini mencuat usai sebuah video pengakuan seorang mahasiswi soal pelecehan seksual di kampus Unri viral. Mahasiswi tersebut mengaku menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan Dekan FISIP Unri, Syafri Harto.

Wanita dengan wajah yang disamarkan itu mengaku mahasiswi jurusan Hubungan Internasional angkatan 2018 yang sedang bimbingan skripsi. Dia mengaku mengalami pelecehan pada akhir Oktober lalu di lingkungan kampus.

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi saat dirinya cuma berdua dengan dosen tersebut di dalam ruang dekan. Menurutnya, dosen itu sempat bertanya tentang kegiatannya hingga mengucap 'I love you'.

"Ketika saya ingin salim untuk berpamitan. Langsung beliau genggam bahu saya, mendekatkan badan ke diri saya dan menggenggam kepala saya dengan kedua tangannya dan mencium pipi sebelah kiri dan kening," katanya.

"Saya sangat ketakutan, saya langsung nundukkan kepala saya. Namun kepala saya langsung didongakkan dan berkata 'mana bibir, mana bibir' yang membuat saya sangat terhina dan terkejut," sambungnya. Mahasiswi itu kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Dekan Membantah
Syafri Harto telah membantah dirinya melakukan pelecehan. Dia juga menjelaskan awal mula mahasiswi tersebut datang ke ruangannya.
"19 Oktober LM ini chatting saya. Chatting bilang mau bimbingan dan dia perkenalan," kata Syafri.

Syafri mengaku menanyakan latar belakang mahasiswi itu. Pertanyaan tersebut setelah sang mahasiswi bimbingannya mengaku berasal daerah yang sama, yakni dari Kota Taluk Kuantan.


Dia juga bakal menuntut mahasiswi itu Rp 10 miliar. Selain itu, Syafri telah melaporkan balik mahasiswi tersebut ke polisi.

"Kami melapor untuk mencari kepastian hukum. Kedua ini kan terkait nama baik beliau, ya melindungi hak beliau sebagai warga negara," kata kuasa hukum Syafri, Ronal Regen, di Polda Riau, Sabtu (6/11).(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita