Belanda Rusuh, Frustasi Massal karena Pembatasan COVID-19

Belanda Rusuh, Frustasi Massal karena Pembatasan COVID-19

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kerusuhan massal pecah di Belanda. Warga protes pembatasan yang diberlakukan akibat lonjakan kasus COVID-19. Kerusuhan massal terjadi beruntun di beberapa kota. Pembakaran dan perusakan fasilitas umum hingga penyerangan terhadap aparat terjadi. 

Setidaknya tiga hari kondisi di Belanda tidak stabil sejak diberlakukan pembatasan parsial di sana. Pembatasan diberlakukan pemerintah setempat lantaran angka kenaikan kasus COVID-19 di Belanda termasuk paling tinggi di Eropa beberapa waktu belakangan. Angka kasus harian naik cukup tinggi. Khawatir sistem kesehatan kolaps, diberlakukan kembali pembatasan hingga 3 pekan lamanya.

Adapun aturan pembatasan antara lain mewajibkan toko-toko esensial hanya buka sampai pukul 18.00. Sementara restoran dan bar juga harus tutup pada pukul 20.00. Selain itu warga diwajibkan untuk menggunakan masker kembali hingga pemberlakukan paspor vaksin untuk dipindai apabila masuk ke tempat-tempat vital tertentu. Ada juga larangan pesta kembang api pada Tahun Baru nanti. Hal ini yang diduga membuat warga khususnya para pemuda marah dan kelompok yang tak puas lalu meluapkannya memicu kerusuhan.

Kota Rotterdam menjadi salah satu pusat rusuh di Belanda dua hari silam. Para demonstran melempari batu dan kembang api ke polisi. Mobil aparat juga dibakar. Ratusan demonstran menyatakan tak puas dengan kewajiban paspor vaksin dan larangan perayaan kembang api saat Tahun Baru 2022 nanti. 

Dalam semalam yakni Sabtu, 20 November 2021 ada 7 orang yang terluka dan 20 orang akhirnya ditahan. Sementara 2 orang ditembak oleh aparat.

Selain di Rotterdam, kerusuhan juga sempat terjadi di sejumlah kota antara lain di Kota Roosendaal. Bahkan media setempat melaporkan bahwa bangunan sekolah dasar di sana dibakar pengunjuk rasa. Buntutnya, 15 orang kemudian ditangkap, sebagaiman dilansir BBC. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita