GELORA.CO - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menampik kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) berdasarkan kajian ilmiah.
"Kemungkinan, tidak ada yang meneliti. Semuanya serba tidak diteliti, tapi kemudian ada statement yang sangat mengagetkan. Desember akan terjadi lonjakan karena ada natal dan tahun baru, wah itu sepertinya sudah dari hasil penelitian," kata Siti Fadilah Supari dalam wawancara bersama Karni Ilyas di Youtube seperti yang dikutip Indozone, Kamis (25/11/2021).
Padahal katanya tidak ada hasil penelitian apapun hingga diambil kebijakan tersebut.
"Kembali ke (PPKM) level 3, konsekuensinya cukup berat untuk ekonomi rakyat. Kalau untuk elit, ekonominya masih lancar. Tapi kalau rakyat yang buka restoran, toko-toko di mall, warung, mau berdiri (bangkit) udah dibatasi lagi," katanya.
Sebenarnya menurut Siti Fadila, pemerintah perlu membuat perhitungan saat kasus Covid-19 meledak seperti bulan Juli 2021, maka perlu mengambil jalan antisipasinya. Seperti memperkuat persediaan oksigen hingga kematiannya jangan sampai meledak.
"Inilah yang harus dipersiapkan pemerintah. Bukannya menekan rakyat lagi untuk level 3. Itu konsekuensinya cukup berat. Karena yang baru recovery belum berdiri tegak, sudah ditebang lagi," ujarnya.
Pernyataan Siti Fadila ini bertolak belakang dengan yang disampaikan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut menyebut kalau kebijakan penerapan PPKM level 3 yang mulai diberlakukan 24 Desember 2021-2 Januari 2022 berdasarkan kajian yang matang.
"Jadi jangan dikatakan bolak-balik (berubah). Tidak sama sekali. Jadi saya sampaikan, proses pengambilan keputusan itu sudah science and art. Data dan kemudian bagaimana kita membaca data itu," katanya dalam keterangan pers yang disampaikan melalui siaran Youtube Sekretaria Presiden.
Dengan membaca itu data ilmiah itu kata Luhut pemerintah sudah cukup percaya diri mengeluarkan kebijakan PPKM level 3.
"Kami sangat confidence, jernih melihat ini. Varian Delta AY ini 15 persen lebih ganas dari pada Delata Varian sekarang. Kalau ada diantara keluarganya yang pengen kena lagi (covid-19) silahkan leha-leha, tapi saya tidak mau," sebutnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah memberlakukan secara merata kebijakan PPKM Level 3 untuk seluruh wilayah Indonesia selama Natal dan Tahun Baru. [indozone]