GELORA.CO - Sosok Agung Wijayanto mendadak ramai diperbincangkan usai beredar tangkapan layar seruan jihad lawan Densus 88 Antiteror dan bakar seluruh Polres di Indonesia.
Di media Twitter, beredar poster yang memampang identitas dan wajah Agung Wijayanto.
Disebutkan bahwa Agung Wijayanto adalah sosok kelahiran dan warga Kota Bandung.
Sosok tersebut bekerja di sebuah dealer di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung.
Dalam poster itu juga dituliskan lengkap nomor telepon dan alamat rumah Agung Wijayanto.
Poster Agung Wijayanto itu salah satunya diunggah pemilik akun Twitter @BoratCorleone.
Di bagian pojok kiri atas poster tersebut, terpampang tangkapan layar seruan yang disebut datang dari Agung Wijayanto.
Seruan jihad lawan Densus 88 Antiteror dan bakar semua polres di Indonesia itu dibagikan di sebuah grup bernama ‘AN-NUR MENUJU RI1’.
Bismillah
Sebarkan kepada seluruh umat Islam Sunni Aswaja, ulama-ulama dan pondok-pondok pesantren seluruh Indonesia. Agar segera menabuh genderang perang serukan fatwa jihad fisabilillah, sudah saatnya umat Islam bertempur melawan kebiadaban Densus 88. Serbu markasnya di Megamendung, Puncak Bogor. Bakar seluruh polres-polres dan nyalakan api. Institusi Polri sudah pada puncaknya menjadi institusi organisasi mafia hukum sarangnya para penjahat berseragam.
Panglima Pembebasan Rakyat Indonesia
Panglima Laskar Jihad Siliwangi
Panglima Laskar Jihad Ambon Poso 1999-2002
Dalam tangkapan layar seruan jihad itu, tertulis nama ‘Kang Agung 81’.
Sedangkan di bagian bawah kanan, terpampang seorang laki-laki diduga Agung Wijayanto.
Tanngkapan layar seruan jihad lawan Densus 88 Antiteror dan bakar seluruh polres di Indonesia yang disebut dilakukan sosok bernama Agung Wijayanto
Cuma Diperingatkan?
Dikonfirmasi, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya telah memberi peringatan terhadap penyebar konten tersebut.
“Siber terus melakukan patroli, melakukan mapping dan profiling. Si penyebar sudah diberi peringatan,” kata Dedi saat dihubungi, Jumat (19/11/2021).
Jendral bintang dua ini tak membeberkan bentuk peringatan yang dilayangkan.
Hanya saja kata dia, setiap konten yang mengandung unsur kebencian dan provokasi langsung akan diperingati terlebih dulu oleh tim siber.
“Tiap konten-konten yang mengandung unsur kebencian, provokasi hingga hoaks (diperingati dulu),” ujarnya.[pojoksatu]