GELORA.CO - Sebuah video yang viral di media sosial Facebook awal pekan ini menjadi penyebab kerusuhan pecah di Bangladesh. Video tersebut dinilai menista agama Islam, agama mayoritas di negara Asia Selatan tersebut. Dilaporkan, dalam video itu, Al-Quran ditaruh di atas lutut patung Dewa Hindu, Hanoman, di sebuah kuil yang didirikan untuk festival suci Hindu, Durga Puja.
Setelah video itu viral di Facebook, gerombolan lebih dari 500 orang berkumpul di Kota Cumilla pada Rabu (13/10) lalu. Sekitar 10 kuil dan tempat suci Hindu diserang dan dirusak oleh gerombolan tersebut. Mereka melemparkan batu dan menghancurkan patung-patung Dewa Hindu. Empat orang Hindu tewas dalam kerusuhan itu, termasuk anggota senior komite Hindu yang tewas karena ditikam.
Pada hari Jumat (15/10), kekerasan menjalar dan meletus di ibu kota, Dhaka, serta kota selatan Begumganj, dengan dua orang Hindu tewas dalam kerusuhan tersebut. Total hingga kini dilaporkan ada 6 orang Hindu yang tewas gara-gara kerusuhan yang berakar masalah agama tersebut.
Kekerasan anti-Hindu di Bangladesh berlanjut hingga akhir pekan ini. Menyadur The Guardian, 17 Oktober 2021, sudah ada lebih dari 80 kuil khusus yang didirikan untuk festival suci Durga Puja diserang dan dirusak oleh orang Islam. Sekitar 150 umat Hindu terluka.
“Insiden di Kota Cumilla sedang diselidiki secara menyeluruh. Tidak ada yang akan terhindar. Tidak peduli agama apa yang mereka anut, mereka akan diburu dan dihukum,” kata Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina.
Menteri Negara Urusan Agama Bangladesh, Md Faridul Haque Khan, mengatakan insiden yang dianggap sebagai penistaan Al-Quran itu akan diselidiki. Dia menambahkan, kerukunan antar-umat harus dilindungi dan mendesak orang-orang agar tidak main-main dengan hukum.
Respons Dewan Persatuan Hindu Bangladesh
Usai umat Hindu Bangladesh menjadi sasaran kekerasan, Dewan Persatuan Hindu Bangladesh mengatakan dalam sebuah tweet bahwa mereka tidak dapat mempublikasikan apa yang telah terjadi selama 24 jam terakhir, tetapi menyatakan bahwa, “umat Hindu Bangladesh melihat wajah asli beberapa orang. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tetapi umat Hindu Bangladesh tidak akan pernah melupakan Durga Puja pada tahun 2021”.
Para pemimpin agama Hindu menuduh serangan itu adalah bagian dari konspirasi untuk menyerang komunitas mereka. Hindu merupakan minoritas di Bangladesh. Hanya 10 persen penduduk negara mayoritas muslim tersebut yang beragama Hindu.
Penyerangan terhadap kuil Hindu di Bangladesh bukan kali pertama terjadi di tahun ini. Sebelumnya, pada bulan Agustus lalu, empat kuil Hindu diserang di Distrik Khulna, dan pada bulan Maret, saat PM India, Narendra Modi berkunjung, kelompok-kelompok Islam garis keras menyerang kuil-kuil Hindu.
Insiden pada hari Kamis tersebut memicu kemarahan publik negara tetangga Bangladesh, India yang mayoritas Hindu. Pada hari Kamis, juru bicara pemerintah India, Arindam Bagchi, menggambarkan insiden itu sebagai insiden yang mengganggu dan mengatakan para pejabat sedang berkomunikasi dengan pihak berwenang Bangladesh tentang serangan itu. [hops]