Tiru Arab Saudi-Bahrain, Kuwait Juga Usir Dubes Lebanon!

Tiru Arab Saudi-Bahrain, Kuwait Juga Usir Dubes Lebanon!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pemerintah Kuwait menarik Duta Besarnya dari Beirut, Lebanon dan telah memberikan waktu 48 jam kepada Dubes Lebanon untuk meninggalkan negara itu.

"Kuwait menarik Duta Besar di Beirut, meminta perwakilan Lebanon untuk meninggalkan negara dalam 48 jam," kata Kementerian Luar Negeri Kuwait dalam sebuah pernyataan singkat yang disiarkan kantor berita resmi Kuwait, KUNA.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (30/10/2021), langkah Kuwait ini mengikuti Arab Saudi dan Bahrain yang membuat langkah serupa pada hari Jumat (29/10), setelah Menteri Informasi Lebanon George Kordahi mengkritik perang di Yaman, di mana koalisi militer pimpinan Saudi mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.

Kordahi mengatakan dalam sebuah wawancara televisi bahwa pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran hanya "membela diri ... melawan agresi eksternal", dan menambahkan bahwa "rumah-rumah, desa-desa, pemakaman dan pernikahan dibom" oleh koalisi.

Wawancara tersebut direkam pada bulan Agustus lalu, tetapi ditayangkan pada hari Senin (25/10) lalu. Dalam wawancara itu, menteri Lebanon itu juga menyebut perang tujuh tahun di Yaman "sia-sia" dan mengatakan "saatnya untuk mengakhiri".

Pada hari Selasa (26/10), pemerintah Lebanon mengatakan bahwa pernyataan Kordahi "ditolak dan tidak mencerminkan posisi pemerintah". Disebutkan bahwa bahwa wawancara tersebut berlangsung sebelum Kordahi dipilih menjadi menteri pada bulan September.

Kementerian Luar Negeri Kuwait mengatakan pengusiran dan penarikan Dubes itu didasarkan pada "kegagalan" pemerintah Lebanon untuk "mengatasi pernyataan yang tidak dapat diterima dan tercela terhadap saudara kandung Kerajaan Arab Saudi dan negara-negara lain" dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC).

GCC adalah badan regional beranggotakan enam negara yang mencakup Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Bahrain, Oman, dan Qatar.


"Keputusan Kuwait juga didasarkan pada kegagalan Pemerintah Republik Lebanon untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah operasi penyelundupan yang terus menerus dan meningkat dari momok narkoba ke Kuwait dan seluruh GCC," tambah Kementerian Luar Negeri Kuwait.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita