GELORA.CO - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono angkat bicara menanggapi tudingan TNI disusupi PKI.
Perwira tinggi yang disebut-sebut sebagai salah satu kandidat Panglima TNI itu bahkan menjamin matra laut yang dia pimpin tidak disusupi paham komunis.
"Saya jamin tidak ada Angkatan Laut yang disusupi PKI," kata KSAL Laksamana Yudo Margono di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (1/10).
Dia hadir di daerah itu untuk meresmikan Gedung Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya).
Menurut Yudo, TNI AL gencar melakukan pembinaan-pembinaan ideologi guna mengantisipasi paham komunis.
"Tentunya kita tetap memagari dengan pembinaan yang terus menerus supaya isu-isu tentang itu bisa diantisipasi," ucap suami Veronica Yulis Prihayati itu.
Laksamana Yudo menyebut TNI AL juga memiliki Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi yang bertugas memberikan ceramah-ceramah tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Setiap prajurit sejak pertama masuk itu sudah dibekali dengan itu. Bahkan tesnya saja ada tes mental ideologi," kata mantan Pangkogabwilhan I itu.
Dia memastikan setiap orang yang ingin menjadi prajurit sudah disaring apakah layak atau tidak menjadi benteng negara.
"Kalau menjadi benteng negara ini mental ideologinya tidak kuat, ya akan justru putus di jalan pastinya ataupun dia tidak akan kuat untuk menjadi militer seperti ini," jelas Yudo.
Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1988 itu menyebut di TNI AL ada istilah 'jam komandan' di mana para komandan di matra laut bertanggung jawab membina anggota masing-masing.
"Setiap saat, komandan-komandan memiliki tanggung jawab untuk membina para pasukannya," tegas Laksamana Yudo.
Menurut dia, setiap seminggu sekali para komandan di TNI AL harus punya waktu memberi pengarahan kepada prajurit, salah satunya pembinaan mental ideologi.
"Jadi, dengan pembinaan-pembinaan seperti itu, mereka (prajurit) memiliki mental ideologi yang tangguh dalam menjaga kedaulatan negara ini," tandas Laksamana Yudo Margono.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebelumnya menuding TNI disusupi PKI.
Hal itu terindikasi dengan diputarkannya video pendek yang menggambarkan hilangnya patung pada diorama penumpasan G30S PKI di Museum Darma Bhakti di Markas Kostrad.
Namun, Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman menepis tudingan tersebut.
Dudung menyebut tiga patung itu tidak dihilangkan secara sengaja oleh TNI, tetapi penggagas ketiga patung itu, yakni Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang mengambilnya atas dasar keyakinan agama. (jpnn)