Tagar #OknumAparatBrengsek Menggema di Twitter, Netizen: Oknum kok Banyak Banget?

Tagar #OknumAparatBrengsek Menggema di Twitter, Netizen: Oknum kok Banyak Banget?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Sejak sepekan terakhir, aparat Indonesia seperti tak habisnya menjadi bahan bully-an netizen. 
 
Bahkan kini, tagar 'Oknum Aparat Brengsek' menggema di media sosial Twitter dan menjadi trending topic di Indonesia. Bukan hanya kali ini, beberapa hari yang lalu tagar 'Percuma Lapor Polisi' juga sempat menjadi trending topic.
 
Dalam cuitan netizen, tagar Oknum Aparat Brengsek sepertinya bermula dari kasus mahasiswa yang dibanting hingga kejang-kejang saat unjuk rasa. 

Berdasarkan pantauan Medcom.id, Rabu, 20 Oktober 2021, cuitan tagar 'Oknum Aparat Brengsek' berisikan beragam meme hingga satir yang menunjukkan tindakan tak terpuji polisi serta tangkapan layar dari beragam berita-berita yang mencoreng citra polisi. 
 
"Tidak sedikit aparat yang baik dalam melayani masyarakat. Tapi kalau ada kritik & tagar terkait #OknumAparatBrengsek itu artinya ada masyarakat yang kecewa atas perilaku oknum tersebut. Beberapa contoh kasus aja seperti oknum yang banting mahasiswa, yang mesum, yang jual narkoba, yang merampok, dll," cuit @demokrasibod***.
 
"Tiap yang melakukan kesalahan disebut oknum, btw oknum kok banyak banget. #OknumAparatBrengsek," timpal @DadangMul***
 
"Nggak usah lagi ada acara-acara polisi di TV.. DRAMA SAMPAH !!," tulis @Dhibra**.

Respon Kapolri ancam copot oknum yang melanggar aturan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ikut geram dengan anggota yang kerap melanggar aturan. Dia memerintahkan seluruh kepala kepolisian daerah (Kapolda) menindak tegas anggota yang melanggar aturan tersebut. 
 
"Jadi, tolong tidak pakai lama, segera copot, pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH), dan proses pidana. Segera lakukan dan ini menjadi contoh bagi yang lainnya. Saya minta tidak ada Kasatwil yang ragu, bila ragu, saya ambil alih," kata Listyo dalam arahannya kepada jajaran melalui video konferensi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 19 Oktober 2021. 
 
Menurut jenderal bintang empat itu, perbuatan anggotanya telah merusak marwah institusi Polri. Tindakan tidak sesuai prosedur mencederai kerja keras dan komitmen personel Korps Bhayangkara yang telah bekerja maksimal melayani dan mengayomi masyarakat. 
 
"Saya tidak mau ke depan masih terjadi hal seperti ini, dan kita harus melakukan tindakan tegas. Karena kasihan anggota kita yang sudah kerja keras, yang capek yang selama ini berusaha berbuat baik, terus kemudian hancur gara-gara hal-hal seperti ini. Tolong ini disikapi dengan serius, kemudian lakukan langkah-langkah konkret yang baik," kata mantan Kabareskrim Polri itu. [medcom]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita