GELORA.CO - Kritikus Faizal Assegaf ikut merespon sikap Sukmawati Soekarnoputri yang berpindah keyakinan dari Islam ke Hindu.
Faizal menilai, sikap Sukmawati itu akibat gaya beragama dari tokoh Nahdatul Ulama (NU) Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (alm).
“Keyakinan keagamaan yang diekspresikan oleh Sukmawati, ini adalah persoalan yang tidak lepas dari doktrin politik pluralisme, sekularisme. Gaya Gus Dur kan yang mengatakan semua agama sama,” ujar Faizal Assegaf dikutip kanal YouTube-nya, Kamis (28/10/2021).
Dia mengatakan, Sukmawati berpindah keyakinan karena Gus Dur gagal meyakinkan pengikutnya yang bernama Gusdurian dalam membangun Islam yang rahmatallil’alamin.
“Tapi Gus Dur hanya membawa Gusdurian kepada semangat politik yang cenderung bernuansa kalau dibilang pluralisme juga abal-abal, dibilang kelompok humanis juga abal-abal, dibilang Gusduriian Islam yang moderat juga abal-abal,” ujar Faizal Assegaf.
Faizal menduga, sikap Sukmawati terbentuk dalam satu dinamika Gusdurian yang dia sebut abal-abal itu hingga membuatnya jenuh.
“Di sana (Gusdurian) tidak dapat menggali hikmah-hikmah Islam, pandangan-pandangan islam, kenikmatan-kenikmatan Islam, sehingga dia memilih kejenuhan itu membawa dia secara politik dalam memilih agama lain,” katanya.
Menurutnya, Sukmawati adalah korban dari Gusdurian. Dia jenuh dengan lingkungan Gusdurian.
“Karena memang Gus Dur itu hanya jago banyolan, dia disebut ulama itu karena dia kebetulan cucu dari Hasyi Asy’ari dan kemudian dia memimpin PBNU, di sana ada kata Ulama, kemudian orang mengklaim bahwa Gus Dur itu ulama,” ungkapnya.
Faizal menjelaskan bahwa selama ini Sukmawati tidak menjalankan pandangan Islam yang sama dengan ayahnya, Soekarno. Tidak ada kesamaan baik perilaku, konsep pemikiran, ucapan dengan Soekarno.
“Itu sangat jauh dari Soekarno yang berideologi Islam. Soekarno yang dikenal sebagai pemikir Islam yang cemerlang, sebagai tokoh pembaharu Islam di Indonesia tidak ditemukan,” ungkapnya. [fin]