GELORA.CO - Tiga puluh dua hari menjelang masa pensiun Marsekal Hadi Tjahjanto, sinyal mengenai sosok Panglima TNI baru tergambar dari gestur Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Jokowi melempar candaan KSAD Jenderal Andika Perkasa jadi sopir Iriana, sedangkan Ma'ruf Amin sempat salah menyebut KSAL Laksamana Yudo Margono sebagai 'Panglima'.
Berdasarkan informasi yang didapatkan detikcom, Rabu (6/10/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih mempertimbangkan sosok Panglima TNI selanjutnya. Surpres mengenai Panglima TNI baru ini juga belum dikirim ke DPR.
Jokowi Lempar Canda Andika Sopiri Iriana
Momen Jokowi melempar candaan ke Iriana dan Andika itu terjadi setelah upacara HUT ke-76 TNI di halaman Istana Merdeka selesai. Jokowi saat itu bersama Iriana dan Wapres Ma'ruf Amin beserta Wury Estu Handayani meninjau alutsista di depan Istana.
Sejumlah pejabat lain turut mendampingi, di antaranya Menko Polhukam Mahfud Md, Menhan Prabowo Subianto, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Jokowi tampak berdialog dengan Hadi di depan deretan kendaraan taktis yang dipamerkan.
"Bapak, mohon izin, ini jadi pengadaan pada renstra (rencana strategis) sampai tahun 2019," jelas Hadi kepada Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/10/2021).
"Oh, berarti ini baru-baru semua?" kata Jokowi.
"Siap, ini yang baru dari renstra sampai tahun 2019," timpal Hadi.
Setelah itu, KSAD Jenderal Andika Perkasa turut memberikan penjelasan kepada Jokowi.
"Ini ada yang menonjol, ini Angkatan Darat, kami punya 56 rantis," ucap Andika.
Peninjauan kendaraan-kendaraan taktis ini tak berlangsung lama. Jokowi dan rombongan langsung meninggalkan lokasi.
Sebelum kembali ke Istana, Jokowi sempat melontarkan candaan ke istrinya. Jokowi menawari Iriana naik kendaraan taktis TNI dan KSAD Andika yang menyopiri.
"Mau naik gimana? Biar yang nyetir Pak Andika, ha-ha-ha...," demikian candaan Jokowi kepada Iriana.
Jokowi, Ma'ruf Amin, Iriana Jokowi, dan Wury Ma'ruf kemudian menuju golf car. Jokowi kembali menyopiri golf car, mereka kemudian meninggalkan lokasi pameran alutsista.
Ma'ruf Salah Sebut Yudo Margono sebagai Panglima
Wakil Presiden Ma'ruf Amin sempat menyebut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai 'Panglima'. Namun kemudian juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi, memberikan penjelasan.
"Nggak serius kok itu, jadi (sambutan) di acara vaksinasi COVID-19 di pondok pesantren," kata Masduki kepada wartawan, Sabtu (18/9/2021).
Salah ucap itu terjadi saat Ma'ruf menyampaikan sambutan di acara vaksinasi COVID-19 di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten, Kamis (19/8). Acara vaksinasi itu dihadiri Yudo Margono serta jajaran pemerintah setempat.
Momen salah ucap itu terjadi ketika Ma'ruf menyebut pihak-pihak yang hadir, salah satunya Yudo Margono yang dia sebut sebagai 'Panglima'. Namun, tak berselang lama, Ma'ruf langsung mengoreksi menjadi KSAL.
Masduki menegaskan salah sebut itu merupakan kekeliruan dan tidak ada maksud apa pun. Dia meminta agar hal itu tidak dianggap terlalu serius.
"Itu keliru saja, nggak ada kesengajaan, itu kan keliru saja, nggak usah terlalu dianggap serius, namanya juga nggak sengaja. Kalau diseriusin, orang-orang lain jadi nggak nyaman," ujarnya.
"Wapres tidak mau membuat suasana tidak nyaman pada siapa pun, Wapres, ya semuanya supaya nyaman. Jadi ketidaksengajaan itu jangan dimaknai yang terlalu jauh, (dimaknai) yang nggak-nggak. Kalau dimaknai terlalu jauh, itu bisa membuat nggak nyaman pihak tertentu. Pak Wapres nggak mau itu," lanjut Masduki.
Masduki mengatakan Ma'ruf saat itu pun langsung mengoreksi sendiri salah ucapnya. "Pak Wapres sadar sendiri kok itu, nyebut Panglima, jadinya KSAL," ujarnya.[detik]