GELORA.CO -Presiden Joko Widodo perlu mempertimbangkan duet antara Ali Mochtar Ngabalin dan Fahri Hamzah untuk dijadikan sebagai jurubicara presiden menggantikan Fadjroel Rachman yang kini ditugaskan menjadi dutabesar.
Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata mengatakan, terdapat sejumlah nama yang dianggap cocok sebagai jubir presiden, seperti Ali Ngabalin, Pramono Anung, dan Fahri Hamzah.
"Ali dan Fahri layak diduetkan dan layak diujicobakan," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/10).
Menurut Dian, Ali Ngabalin dan Fahri Hamzah mewakili dua mahzab komunikasi politik yang berbeda.
"Sebagaimana kita ketahui, Ali dikenal kerap melontarkan dengan kalimat provokatif. Suka atau tidak, ia kerap membuat lawan bicaranya agak berkerut dahi mendengar ucapannya. Terakhir, dia menggunakan diksi sungsang," kata Dian.
Sedangkan Fahri Hamzah kata Dian, dikenal sebagai sisi lain pola komunikasi Ali. Fahri dikenal cakap memilih diksi.
"Keduanya layak dipasangkan. Seperti karakter di film Starky and Hutch. Dua karakter berlawanan," pungkas Dian. (RMOL)