GELORA.CO - Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Jakarta Raya bakal menggelar aksi di kantor Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Mereka mendesak Menag Yaqut meminta maaf atas pernyataan kontroversialnya soal 'Kemenag hadiah untuk NU'.
Koordinator Lapangan SEMMI Jakarta Raya Muhammad Senanatha mengatakan rencananya aksi ini akan digelar di kantor Kementerian Agama di Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pukul 13.00 WIB.
"Kalau tuntutan pertama, kami mendesak Gus Yaqut minta maaf atas pernyataan yang kemarin. Karena apa? Karena berbicara pertama, sejarah piagam Jakarta, berdirinya Kemenag. Kalau lihat dari referensi buku yang terlibat di dalam bukan hanya Nahdlatul Ulama," kata Senanatha saat dihubungi, Kamis (28/10/2021).
Tuntutan selanjutnya adalah meminta agar Gus Yaqut tak bersifat diskriminatif terhadap ormas maupun OKP agama lainnya di Indonesia. Menurutnya, berdirinya Kemenag melibatkan berbagai pihak.
Jika kedua tuntutan ini tak terpenuhi, SEMMI Jakarta Raya mendesak Gus Yaqut mundur sebagai Menag.
"Bilamana tuntutan kami tak diindahkan dua tuntutan ini, tak dia wujudkan maka kami mendesak mundur," terangnya.
Senanatha mengatakan nantinya ada sekitar 50 demonstran yang mengikuti aksi ini. Selain dari SEMMI, rencananya aksi itu diikuti organisasi lainnya.
"Kalau yang sudah mulai konsolidasi, kami dari SEMMI kemudian teman-teman dari berbagai kampus, teman-teman HMI, ada teman-teman kelompok lain juga," ujarnya.
Penjelasan Yaqut
Sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas angkat bicara terkait pernyataan kontroversialnya soal 'Kemenag hadiah untuk NU'. Ada tiga poin penting yang dia sampaikan. Ditemui usai membuka Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 di The Sunan Hotel, Solo, Gus Yaqut menyebut poin pertama adalah pernyataan tersebut disampaikan dalam forum internal.
"Saya jelasin sekali tapi jangan ada yang nanya lagi. Pertama, saya sampaikan di forum internal untuk menyemangati para santri dan pondok pesantren. Itu sama kira-kira ketika kalian semua dengan pasangannya masing-masing melihat rembulan di malam hari bilang 'Dik, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos', apakah salah itu? Itu karena internal," kata Yaqut di Solo, Senin (25/10/2021).
Kemudian di poin kedua, Menag Yaqut menegaskan bahwa tidak ada kebijakan Kemenag yang dibuat hanya untuk NU. Bahkan dia menyebut sejumlah pejabat Kemenag berasal dari berbagai organisasi Islam.
"Sekarang bisa dibuktikan klausul kedua, kita lihat, apakah ada kebijakan Kemenag yang diperuntukkan untuk NU saja? Tidak. Afirmasi semua agama kita berikan hak secara proporsional terhadap kementerian agama," ujar dia.
"Bukan hanya itu, ormas tidak hanya NU saja. Cek coba sekarang, cek Dirjen PHU, Dirjen Haji dan Umroh itu kader Muhammadiyah, jangan salah. Dan itu biasa buat kami. Irjen Kemenag, bukan NU, dan itu biasa. Memberi semangat itu wajar. Itu internal," imbuhnya.
Pada poin ketiga, Yaqut menjelaskan bahwa NU memiliki sifat dasar terbuka dan memberikan maslahat untuk kepentingan yang lebih besar. Namun dia heran pernyataannya di forum internal justru digoreng ke publik.
"Dan memang saya nggak tahu kok digoreng-goreng di publik bagaimana. Itu forum internal konteksnya menyemangati. Yang ketiga saya mau tekankan, bahwa NU harus kembali ke jati dirinya meskipun NU ini diberikan sesuatu. NU harus tetap terbuka, tetap inklusif, NU harus tetap memberikan dirinya untuk kepentingan yang lebih besar, maslahat yang lebih besar, bukan semuanya untuk NU, karena itu sifat dasar NU. Itu sebenarnya tujuannya, kemudian digoreng-goreng," pungkasnya. [detik]