GELORA.CO -Kebijakan Presiden Joko Widodo yang memutuskan agar pendanaan pembangunan infrastruktur transportasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukti ada ketidakberesan dalam proyek tersebut
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, dia tidak terkejut dengan keputusan Presiden Jokowi.
Dia mengklaim sudah memperkirakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan bermasalah.
"Sejak awal kita sudah menduga akan macet atau akan ada sesuatu," ujar Hinca di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/10).
Dikatakan Hinca, pemerintah terkhusus Presiden Jokowi harus bisa menjelaskan mengapa kemudian ada perubahan pada skema pembiayaan proyek itu.
Pasalnya, Presiden Jokowi pernah menegaskan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak akan membebani APBN.
"Seharusnya non APBN mengapa menjadi (pakai) APBN? Sepanjang pertanyaan-pertanyaan publik sangat serius maka sepanjang itu pula harus dijelaskan supaya terang benderang," katanya.
Lanjut anggota Komisi III DPR RI ini, Presiden Jokowi harus bisa memberikan penjelasan yang masuk akal supaya publik tidak berpikiran terlalu luas.
"Kalau ditemukan yang masuk akal, mungkin publik akan menerima, tetapi kalau ada penjelasan yang sulit diterima publik, tentu persoalannya panjang," pungkasnya.(RMOL)